Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa gas alam lebih baik diolah menjadi bahan baku industri ketimbang diekspor mentah sebagai komoditas. Selain memberikan nilai tambah, pasokan gas untuk menjadi bahan baku lebih tahan lama ketimbang dijual langsung sebagai komoditas.
Harjanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa pihaknya cadangan gas alam di Papua bisa lebih tahan lama habisnya dan memberikan nilai tambah dibandingkan dijual langsung sebagai komoditas.
Ia mengatakan gas alam di Papua sekitar 2 trilion cubic feet (tcf). "Itu kalau dipakai menjadi bahan baku petrokimia bisa untuk 30-40 tahun. Sedangkan kalau dijual sebagai Liquid Natural Gas (LNG) hanya cukup memasok hingga 15 tahun," ujar Harjanto, Senin (2/3).
Selain itu gas alam bisa memberikan nilai tambah bila diolah menjadi bahan baku industri, ketimbang dijual sebagai gas alam. "Bisa diolah memberi nilai tambah, mengurangi impor, ketimbang dijual mentah," ujar Harjanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News