Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan produksi buah jeruk akan meningkat sebesar 2% pada 2017. Hal ini dikarenakan terus adanya peningkatan produksi jeruk sejak 2010.
Sarwo Edy, Direktur Buah dan Florikultura Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kemtan), mengatakan, produksi jeruk pada 2010 sudah sekitar 1.917.773 ton.
Pada 2016, produksi jeruk sudah mencapai 2.014.206 ton. “Sebetulnya dari tahun ke tahun produksi jeruk kita naik,” ujar Sarwo, kepada Kontan.co.id, Kamis (16/11).
Sementara itu, Sarwo menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor jeruk pada 2016 hanya 26.313 ton. Meski masih melakukan impor, namun Indonesia pun masih mengekspor jenis jeruk tertentu dengan volume 1.284 ton. Ekspor ini biasanya dilakukan ke Hongkong, Malaysia, Papua Nugini, dan Singapura.
Dia pun menambahkan, Indonesia mengimpor jeruk lebih banyak dari China dan Pakistan, di mana impor jeruk dari Pakistan dilakukan dalam rangka kesepakatan dagang yang dijalin.
“Khusus jeruk mandarin memang peminat di Indonesia banyak, sehingga impor dari China lumayan banyak. Hanya di Indonesia juga ada jenis jeruk yang mirip jeruk mandarin,” kata Sarwo.
Sarwo mengatakan, impor jeruk masih akan mengalami peningkatan karena permintaan yang turut meningkat pada Desember dan Januari karena adanya natal dan tahun baru.
Meski begitu , dia berpendapat penjualan jeruk di dalam negeri tidak akan mengalami gangguan karena mayoritas yang diimpor hanyalah jeruk mandarin.
Menurut Sarwo, untuk meningkatkan produksi jeruk, pemerintah tengah melakukan pengembangan kawasan jeruk di berapa daerah sentra, lalu Kemtan juga memberikan fasilitas pertanian kepada petani meskipun menurutnya nilai yang diberikan tidak begitu besar.
“Kami mencoba memberikan bantuan kepada petani supaya mereka bisa menanam dengan baik sehingga bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitarnya,” jelas Sarwo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News