Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, pemerintah berencana melakukan peremajaan atau replanting kebun sawit rakyat sebanyak 185.000 hektare (ha). Direktur Perbenihan Perkebunan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan), Muhammad Anas memastikan benih untuk program replanting sawit tersedia pada tahun ini.
Untuk program peremajaan tersebut, diperkirakan akan tersedia 27,75 juta butir benih. Pasalnya, dari 1 ha lahan biasanya membutuhkan 150 batang benih sawit yang ditanam.
"Penyediaan benih ini bisa tercapai. Potensi produksi benih kita bisa 120 juta butir, sementara yang dibutuhkan pemerintah hanya 27 juta benih," ujar Anas, Rabu (4/3).
Menurut Anas, terdapat 17 produsen benih di Indonesia yang bisa memproduksi benih unggul dan bersertifikat. Dia bilang, 17 produsen tersebut sudah dipetakan untuk 25 provinsi dalam penyediaan benih untuk replanting. Produsen benih bebas menyediakan berapa banyak benih untuk replanting tersebut.
"Tidak ada intervensi pemerintah, mereka harus mengerjakan apa. Kami memberikan keluwesan kepada industri benih di mana mereka yang melakukan harmonisasi dengan daerah sehingga nantinya lebih lancar," papar Anas.
Meskipun benih sudah tersedia, namun Anas menjelaskan, tahun ini baru bibit untuk 100.000 ha yang siap ditanam. Pasalnya, proses pembibitan sawit membutuhkan proses yang panjang. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan supaya bibit sawit siap ditanam.
Namun, Anas meyakinkan bahwa bibit untuk lahan seluas 85.000 ha siap ditanam paling lambat Maret hingga April 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News