kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,27   6,91   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan targetkan kelahiran 1.000 sapi belgian blue pada 2019


Selasa, 06 Februari 2018 / 13:55 WIB
Kemtan targetkan kelahiran 1.000 sapi belgian blue pada 2019
ILUSTRASI. PENINGKATAN POPULASI SAPI


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) terus berupaya mengembangkan sapi belgian blue di Indonesia. Kemtan menargetkan kelahiran 1.000 ekor sapi jenis tersebut pada 2019 mendatang.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita berharap, sapi belgian blue dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia melalui peningkatan mutu generik ternak.

Untuk mencapai target tersebut, Kemtan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi. “Kita gandeng perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam mengembangkan sapi belgian blue di Indonesia agar kegiatan ini terarah dan cepat mencapai target,” Kata I Ketut Diarmita dalam keterangan tertulis, Selasa (6/2).

Kemtan akan menambah kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya, sebagai upaya mempercepat peningkatan populasi dan produksi daging sapi serta kerbau. Diharapkan, akan ada lonjakan produksi yang signifikan.

Sebagai informasi, sapi belgian blue merupakan salah satu sapi potong rumpun baru yang masuk ke Indonesia dan belum dikembangkan di masyarakat. Karena itulah, perlu dilakukan pengenalan serta pengembangan sapi tersebut. Sapi ini harus memenuhi persyaratan melalui penelitian dan pengkajian, sebelum didistribusikan dan dikembangkan di masyarakat.

Dalam tahap awal, lokasi pengembangan akan dilakukan di UPT lingkup Kementerian Pertanian, dan belum melibatkan masyarakat peternak.

Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) mengatakan, pengembangan sapi belgian blue memiliki beberapa kelemahan, seperti sering terjadi kesulitan melahirkan dan memerlukan tindakan sectio caesarea (SC) pada anak TE. “Perlu kombinasi yang baik antara pure dan cross breed, sehingga pedet lahir kecil dan besar di luar,” paparnya.

Selain itu perlu manajemen pemeliharan dan manajemen pakan untuk mendukung metabolisme tubuhnya agar pertumbuhan otot dapat berkembang secara normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×