Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan produksi jagung tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun ini kita naikan minimal 50% dengan catatan tidak ada impor jagung seperti tahun lalu,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan, Sumardjo Gatot Irianto kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Menurut Gatot, produksi jagung tahun lalu sesuai dengan Angka Ramalan (ARAM) II sebanyak 27,9 juta ton pipilan kering. Sedangkan, kebutuhan jagung pada 2017 sebanyak 18,78 juta ton pipilan kering.
Berdasarkan data Kemtan, dari total kebutuhan jagung tersebut, industri pakan membutuhkan jagung paling besar. Industri pakan membutuhkan jagung sebesar 9,3 juta ton pipilan kering, sedangkan peternak mandiri membutuhkan jagung 3,6 juta ton, industri pangan sebesar 5,2 juta ton, untuk konsumsi langsung sebanyak 481.879 ton,dan kebutuhan benih sebanyak 125.522 ton. Adapula, yang hilang atau tercecer yakni 1,5 juta ton.
Untuk mencapai target tahun init, Kemtan akan melakukan perluasan areal tanam jagung serta memberikan bantuan benih. “Untuk perluasan areal tanam ada 3,4 juta hektare tambahan,” kata Gatot.
Tahun ini, Kemtan menganggarkan Rp 1,2 triliun untuk bantuan benih tanaman pangan seperti jagung, padi, dan kedelai. Namun, anggaran benih tersebut lebih banyak ditujukan untuk bantuan benih padi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News