kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kenaikan Biaya Energi Masih Membayangi Kinerja Industri Semen


Sabtu, 04 Juni 2022 / 16:47 WIB
Kenaikan Biaya Energi Masih Membayangi Kinerja Industri Semen
ILUSTRASI. Pabrik Semen PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), dahulu bernama semen cibinong lalu semen holcim.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencatatkan kenaikan kinerja operasional sepanjang kuartal pertama 2022. SMCB membukukan peningkatan volume penjualan semen domestik sebesar 12,55% menjadi 2,99 juta ton, sejalan dengan pertumbuhan konsumsi pasar semen nasional year-on-year pada kuartal pertama tahun 2022.

Peningkatan ini berkontribusi pada total volume penjualan semen dan terak yang naik sebesar 7,29% menjadi 3,39 juta ton pada kuartal pertama tahun 2022. Lini bisnis beton jadi turut mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 27,69% atau menjadi 272.000 m3, dan volume penjualan  agregat naik 12,40% menjadi 154.000 ton.

Meningkatnya volume penjualan bermuara pada meningkatnya Pendapatan. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 13,39% menjadi Rp 2,9 triliun.

Baca Juga: Simak Jadwal Pembagian Dividen Solusi Bangun (SMCB) Senilai Rp 216,27 Miliar

Namun, fluktuasi harga batubara turut mempengaruhi kenaikan biaya energi dalam proses produksi semen dan beban pokok pendapatan, sehingga laba kotor SMCB terkontraksi 6,54% menjadi Rp 614 miliar. Hanya saja, SMCB mampu mempertahankan kinerja positif melalui peningkatan laba bersih sebesar 14,10% menjadi Rp 178 miliar.

“Kenaikan biaya energi masih akan terus membayangi kinerja industri semen dan industri pengguna batubara lainnya, sebagai dampak dari krisis energi global yang dipicu cuaca dan konflik antar negara yang mendorong lonjakan permintaan batubara dari negara-negara eksportir, salah satunya Indonesia,” terang Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia, Lilik Unggul Raharjo.

Selagi tetap memenuhi kebutuhan pasar yang ada saat ini, SMCB akan meneruskan fokus untuk menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan, serta menghadirkan solusi produk dan layanan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×