Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) dibayangi potensi kelangkaan pasokan bahan baku dan pelemahan nilai tukar rupiah yang membuat harga bahan baku naik. Menangkap sinyal tersebut, DVLA telah merangkai sejumlah strategi.
Wakil Direktur Darya-Varia Ian Martin Wibawa Kloer menyampaikan, DVLA berencana memperkuat inovasi dan memperkokoh kualitas proses GMP (CPOB) di seluruh pabrik.
DVLA telah menangkap adanya potensi kelangkaan pasokan dan sudah menyiapkan strategi.
"DVLA telah dan akan terus menjalin perusahaan bahan baku sekaligus dengan penyedia layanan logistik dengan demikian perseroan dapat mengamankan bahan bakunya untuk periodenya lebih panjang," ujarnya dalam public expose secara virtual, Selasa (28/6).
Baca Juga: Peluang Bertumbuh Masih Besar, Saham Emiten Rumah Sakit Menarik Untuk Dilirik
Di lain sisi, sebagai perusahaan yang masih impor bahan bakunya. Darya-Varia akan terganggu dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah yang akan meningkatkan beban.
Direktur Darya-Varia Celso Paz Lim menambahkan, DVLA akan terus memperbarui kebijakan manajemen inventarisnya. Misalnya mempertahankan stok bahan baku untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Kami mempertahankan stok bahan baku selama 6 bulan, yang meliputi asam askorbat, gelatin, alfa tokoferol, dan asetaminofen," jelasnya.
Untuk strategi bisnis sepanjang tahun ini, Ian menyebutkan, divisi consumer health akan mempertajam pemasarannya terkait produk-produk non covid di portofolionya. Langkah ini selaras dengan transisi pandemi ke endemi.
Untuk segmen obat resep, Darya-Varia akan melakukan intensifikasi pelatihan dan pendidikan lanjutan bagi para dokter medis. Lalu, DVLA akan menjalin kemitraan dengan pelaku pasar dan pemangku kepentingan di industri farmasi untuk mendorong segmen toll manufacturing dan ekspor.
Baca Juga: Darya-Varia (DVLA) Akan Tebar Divider Senilai Rp 123,2 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
