Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas yang tengah berkilau mendatangkan berkah bagi PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Realisasi harga jual emas BRMS pun mengalami kenaikan.
Director & Chief Investor Relations Officer Bumi Resources Minerals Herwin W. Hidayat menyebut, hingga kuartal III 2023, harga jual emas BRMS mencapai US$ 1.914 per oz. Artinya, ada peningkatan 6% dari harga jual BRMS pada periode yang sama di tahun lalu yang sekitar US$ 1.805 per oz.
Selain peningkatan harga jual, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini juga mencatat kenaikan kinerja produksi. BRMS mencatatkan produksi emas sebesar 511 kg atau setara 16.437 oz hingga kuartal III 2023. Jumlah ini merefleksikan kenaikan sebesar 328% dari periode yang sama di tahun lalu.
Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan pengoperasian pabrik emas kedua yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.
Alhasil, kombinasi dari kenaikan harga jual dan kenaikan produksi turut menyepuh kinerja keuangan BRMS. Per kuartal III-2023, emiten tambang mineral ini membukukan pendapatan senilai US$ 32,74 juta.
Realisasi ini melonjak 294% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 8,32 juta. Angka ini juga berhasil melampaui pendapatan BRMS di 2022 yang kala itu mencapai US$ 11,64 juta.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Temukan Tambahan Mineral di Tambang Emas Poboya
Dari sisi bottomline, BRMS membukukan kenaikan laba bersih hingga 65% menjadi US$ 10,6 juta dari sebelumnya hanya US$ 6,47 juta di periode yang sama tahun lalu.
Herwin optimistis, harga emas masih cukup prospektif ke depan. “Untuk pergerakan harga emas ke depan diharapkan bisa di kisaran US$ 1.950- US$ 2.000 per oz,” kata Herwin kepada Kontan.co.id, Minggu (12/11).
Estimasi ini mengacu pada proyeksi beberapa institusi keuangan yang memproyeksi harga emas masih bullish dan memprediksi harga emas bisa bertengger ke level US$ 2.000 per oz di tahun 2024.
Adapun BRMS melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) baru saja menemukan tambahan sumberdaya dan cadangan mineral di Blok 1 (Poboya) di Palu, Sulawesi Tengah.
Penambahan sumberdaya tersebut berasal dari prospek River Reef, prospek Hill Reef 1, dan prospek baru di Watuputih yang berada di sebelah barat River Reef.
Alhasil, penemuan tersebut meningkatkan jumlah sumberdaya mineral yang ada di Citra Palu Minerals sebesar 50% dari sebelumnya 28,4 juta ton bijih menjadi 42,7 juta ton bijih dengan rata-rata kadar emas 2,6 g/t.
Selain itu, jumlah cadangan mineral yang dikelola oleh Citra Palu Minerals juga meningkat sebesar 38% dari sebelumnya 22,8 juta ton bijih menjadi 31,5 juta ton bijih, dengan rata-rata kadar emas sebesar 2,4 g/t.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News