kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kencana Energi (KEEN) siap kembangkan pembangkit EBT non hidro


Jumat, 10 September 2021 / 18:36 WIB
Kencana Energi (KEEN) siap kembangkan pembangkit EBT non hidro
ILUSTRASI. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dikembangkan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) kini mulai melirik pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) selain pembangkit hidro.

Asal tahu saja, saat ini tercatat pengelolaan pembangkit KEEN mencapai 49 Mega Watt (MW) dimana seluruhnya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi mengungkapkan pihaknya kini melirik jenis-jenis pembangkit EBT lain seperti angin, surya dan biomassa. "Ada beberapa proyek khususnya hidro, biomassa, angin dan solar yang sedang kami lirik," ujar Wilson kepada Kontan, Jumat (10/9).

Kendati demikian, Wilson belum merinci lebih jauh seputar ekspansi yang bakal dilakukan. Dalam webinar yang bertajuk "Tackling Future Energy Demand Through Innovation and Collaborations yang digelar pada Rabu (8/9), Wilson mengungkapkan sejumlah lokasi potensial untuk pembangkit biomassa sudah dilirik oleh KEEN.

Selain itu, KEEN pun meyakini pengembangan tenaga surya ke depannya bakal jadi tulang punggung energi di Indonesia. Untuk itu, pihaknya pun siap memanfaatkan potensi yang ada. Wilson menambahkan, pengembangan EBT KEEN diharapkan bisa meningkat signifikan hingga 500 MW untuk beberapa tahun mendatang.

KEEN pun juga tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke bisnis panas bumi. Namun, WIlson memastikan hal tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat mengingat biaya eksplorasi yang masih tergolong tinggi.

Baca Juga: Garap sejumlah proyek, Kencana Energi Lestari (KEEN) kaji pendanaan eksternal

Saat ini, pengelolaan pembangkit KEEN meliputi PLTA Pakkat di Sumatera Utara sebesar 18 MW, PLTA Air Putih di Bengkulu sebesar 21 MW dan PLTM Madong di Sulawesi Selatan sebesar 10 MW yang masih dalam proses konstruksi.

Secara khusus untuk PLTM Madong, Wilson memastikan pihaknya tetap mengupayakan agar proyek ini dapat rampung pada akhir tahun ini. Wilson mengakui, memasuki musim penghujan maka ada potensi keterlambatan pengiriman peralatan dan material.

"Jika sesuai jadwal, harusnya awal tahun depan selesainya. Tapi ada kemungkinan kami bisa selesai akhir tahun. Karena sekarang kami masuk musim hujan, maka ada potensi delay pengiriman di jalan. Tapi kami optimis tetap bisa selesai lebih awal," terang Wilson.

 

Wilson menambahkan, realisasi serapan investasi untuk proyek ini pun masih sejalan dengan target perusahaan. 

Ke depannya, KEEN bakal fokus pada sejumlah proyek seperti PLTA Kalaena Luwu Timur yang berkapasitas 75 MW,  PLTA Salu Uro di Luwu Utara berkapasitas 90 MW, dan PLTA Pakkat 2 di Sumatera Utara dengan kapasitas 35 MW. Ketiga proyek dengan total kapasitas 200 MW diperkirakan bakal membutuhkan investasi sekitar US$ 500 juta.

Sementara itu, per semester I 2021 KEEN sukses membukukan kinerja positif dimana pendapatan mencapai US$ 18,20 juta atau meningkat 128,87% year on year (yoy). Pada periode yang sama di tahun sebelumnya pendapatan KEEN tercatat sebesar US$ 7,95 juta.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan ini ditopang dari pendapatan proyek konsesi mencapai US$ 8,94 juta, pendapatan bunga konsesi sebesar US$ 6,13 juta serta penjualan listrik sebesar US$ 3,12 juta. Laba bersih di semester I 2021 mencapai US$ 4,09 juta atau meningkat 11,11% yoy dimana pada periode sama di tahun sebelumnya KEEN membukukan laba bersih US$ 3,68 juta.

Selanjutnya: Kencana Energi Lestari (KEEN) kaji opsi penggalangan dana eksternal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×