Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas pembangkit energi terbarukan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) bakal bertambah dalam waktu dekat.
Corporate Secretary KEEN, Dian Rachmadani mengatakan, proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) perusahaan, yakni PLTS Tempilang, sedang dipersiapkan untuk memasuki tahapan produksi.
“Kami menargetkan PLTS Tempilang akan beroperasi di kuartal I 2023,” ujar Dian kepada Kontan.co.id, Jumat (3/2).
PLTS Tempilang berlokasi di Kepulauan Bangka Belitung. Kapasitasnya mencapai 1,3 megawatt peak (MWp).
Baca Juga: Simak Target Kinerja Kencana Energi Lestari (KEEN) di Tahun 2023
Saat beroperasi nanti, PLTS Tempilang bakal menjadi PLTS pertama KEEN. Sebelumnya, portofolio pembangkit energi terbarukan KEEN terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat (18 MW), PLTA Air Putih (21 MW), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Madong (10 MW), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang 5 MW.
Agenda ekspansi KEEN tidak berhenti di PLTS Tempilang. Dian berujar, KEEN juga tengah mengawal proyek pembangkit energi terbarukan lainnya, yakni PLTM Ordi Hulu.
PLTM tersebut direncanakan memiliki kapasitas 10 MW dan sedang dalam tahap konstruksi. Kemajuan konstruksinya sudah mencapai sekitar 45%-50% secara keseluruhan, termasuk penyiapan jaringan PLN-nya per akhir Januari 2023 lalu.
“Rencana komisioning (PLTM Ordi Hulu) ditargetkan mulai akhir tahun ini, dari Desember 2023 sampai dengan Januari 2024. Estimasi COD (commercial operation date) di akhir Januari - pertengahan Februari 2024,” tutur Dian.
KEEN memang tengah gencar mengagendakan ekspansi pembangkit energi terbarukan. Di luar kedua proyek berjalan yang telah disebutkan, yakni PLTS Tempilang dan PLTM Ordi Hulu, KEEN juga merencanakan proyek-proyek pembangkit lainnya dengan target total penambahan kapasitas 500 MW.
Proyek-proyek yang masuk ke dalam pipeline perencanaan KEEN di antaranya proyek-proyek hydro, mini hydro, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), biogas, surya, dan hybrid. Hanya saja, agenda pengembangan pembangkit tambahan dengan total kapasitas 500 MW ini masih menunggu Power Purchase Agreement (PPA) dengan pihak PLN.
“Semuanya (penambangan 500 MW) masih pipeline, belum ada yang mulai konstruksi karena menunggu PPA dari PLN,” terang Dian.
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, kas dan setara kas akhir periode KEEN tercatat berjumlah US$ 2,40 juta per 30 September 2022 lalu, naik 81,40% dibanding posisi kas dan setara kas awal tahun (2022) yang berjumlah US$ 1,32 juta.
Sementara itu, aset KEEN per 30 September 2022 berjumlah US$ 308,73 juta. Jumlah tersebut terdiri atas ekuitas sebesar US$ 170,95 juta dan liabilitas US$ 137,78 juta. Dus, berdasarkan hitungan Kontan.co.id, rasio utang terhadap laba alias debt to equity ratio KEEN berada di posisi 0,8 x atau 80,59% per 30 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News