kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala Bappenas: Wisatawan China dan India potensial untuk pariwisata Indonesia


Selasa, 10 September 2019 / 18:58 WIB
Kepala Bappenas: Wisatawan China dan India potensial untuk pariwisata Indonesia
ILUSTRASI. Pantai Pasir Putih Parbaba di Pulau Samosir


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kepala Badan Pengembangan Nasional (Bapennas) Bambang Brodjonegoro memasang target menjaring 17,5 juta wisatawan tahun ini, untuk mensukseskan program pemerintah menggodok lima destinasi super prioritas.

Sebagai informasi, lima daerah super prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, merupakan daerah yang akan didorong pengembangan infrastrukturnya pada 2020 mendatang.

Baca Juga: Duh, wisatawan yang berkunjung ke Hong Kong anjlok gara-gara demo berkepanjangan

Dalam kesempatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata di Swissotel PIK Avenue, Bambang juga menargetkan pihaknya bisa menyumbang pemasukan US$ 20 juta dengan menarik wisatawan domestik sebesar 308 juta orang.

"Pariwisata akan menjadi sektor harapan di masa depan. Saat neraca berjalan defisit dan kita hanya menuai sedikit surplus, ekspor juga belum bisa diandalkan. Nah, pariwisata melalui travel menjadi salah satu cara untuk menyimbangkan perekonomian," jelasnya saat pemaparan materi pada Rakornas Pariwisata III, Jakarta Utara, Selasa (10/9).

Lebih lanjut, Bambang berkata penduduk dari China dan India dapat menjadi target wisatawan bagi Indonesia, mengingat jumlah populasi mereka yang besar, serta keadaan ekonomi yang membaik.

Sementara di lingkup regional, Bambang berkata agar Indonesia dapat meniru bagaimana Singapura mengolah bisnis MICE. Dengan kualitas MICE yang bagus, Bambang berkata, wisatawan banyak mengeluarkan uangnya di Singapura.

"Yang terpenting, melahirkan tempat wisata unggulan ini perlu dilakukan, karena sangat berpotensi menyeimbangkan perekonomian. Dengan keadaan neraca berjalan yang defisit serta keadaan ekspor belum bisa diharapkan, maka pariwisata dan travel adalah kunci yang penting," imbuh Bambang.

Baca Juga: Sampai akhir tahun, kredit produktif masih jadi andalan perbankan

Sampai saat ini, dari proyek yang dibangun untuk lima destinasi super prioritas, proyek yang telah berdiri adalah The Kaldera, Toba Nomadic Escape di Lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Perkembangan wisata Borobudur juga maju selangkah dengan pembangunan Yogya International Airport (YIA) di Kulon Progo, yang telah melayani 66 penerbangan dengan kapasitas 3 juta penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×