Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah dorongan pemerintah untuk mempercepat hilirisasi dan menaikkan kapasitas industri strategis, gas bumi kembali menjadi isu sentral. Berbagai pemangku kepentingan menegaskan, masa depan industri, mulai dari pupuk, energi, hingga manufaktur berat, akan sangat bergantung pada kepastian pasokan gas.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menegaskan, gas bumi kini menjadi faktor penentu keberlanjutan agenda pembangunan nasional
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Aryo Djojohadikusumo menyebut, gas berada di pusat ketahanan pangan dan energi. “Tidak mungkin ada ketahanan pangan tanpa pupuk, dan tidak mungkin ada pupuk tanpa gas,” ujar dia, Jumat (5/12).
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Punya Banyak Opsi Untuk Menyelamatkan Industri Pengguna Gas Bumi
Dari sisi pasokan, Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE), Edy Karyanto mengungkapkan, kebutuhan gas domestik mencapai 2.600 mmscfd. Sementara kapasitas lifting hanya 2.000 mmscfd. Kondisi defisit seperti ini diperkirakan berlanjut hingga tahun 2034.
SKK Migas mengingatkan, LNG bukan opsi murah dan gas perlu diprioritaskan untuk industri. Tantangan infrastruktur, harga LNG, hingga risiko impairment juga dibahas oleh PGN.
Kadin menegaskan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan agar pasokan gas mendukung hilirisasi dan pertumbuhan industri.
Selanjutnya: Putin dan Modi Sepakat untuk Memperluas dan Mempererat Perdagangan India-Rusia
Menarik Dibaca: Inspirasi Gaya Hidup Japandi di Rumah dengan Meniru Desain di Pameran Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













