Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
MATARAM. Hasil kerajinan khas Lombok tidak hanya kain songket dan mutiara, ada pula kerajinan lainnya yang sudah diekspor ke luar negeri.
Kerajinan itu yakni kerajinan yang terbuat dari kayu dan kulit kerang mutiara, atau biasa disebut cukli.
Cukli ialah potongan kulit kerang yang dijadikan sebagai hiasan, ditempel pada obyek tertentu.
Beberapa hasil kerajinan cukli yakni berupa meja, kursi, kotak perhiasan, lemari, tempat tidur, kursi malas dan lainnya.
Belakangan, kerajinan cukli ini kian tenar hingga ke luar negeri. Demi mendapatkan cukli, para wisatawan asing tak ragu untuk merogoh kocek dalam-dalam demi menghadirkan cukli di rumah mereka.
Sentral kerajinan cukli dapat ditemui di wilayah Sayang-Sayang, Mataram. Disana banyak ditemukan bengkel-bengkel milik para pengrajin pembuat cuklik.
Salah satu pengusaha dan pengrajin cukli yang ditemui di Sayang-sayang, Desa Rungkang-Jangkung, Kec Cakranegara, Mataram, Lombok, NTB yakni Taufik (38), pemilik Lomart Gallery.
Saat berkunjung di Lomart Gallery, para wisatawan dapat melihat berbagai produk kerajinan furniture dan berbagai hiasan lainnya.
Disana kita juga bisa melihat pengerjaan pembuatan cukli, mulai dari meja serta kursi yang kemudian ditempelkan mutiara lalu dibalut pernis atau pelitur hingga mengkilap.
Usaha kerajinan Cukli, dirintis oleh Taufik dan istrinya, Sri Wahyuni sejak 15 tahun lalu. Selama membangun usaha, Taufik sempat mendapat bantuan dana berupa penyaluran program kemitraan dari Jasa Raharja sebanyak dua kali.
"Saya dapat bantuan dari Jasa Raharja sudah dua kali. Awalnya 2010 lalu saya terima 15 juta. Dan terima lagi 25 juta dicicil dalam 3 tahun. Saya pinjam juga dari bank," kata Taufik, Minggu (5/10).
Taufik pun mengaku sempat beberapa kali bolak-balik, Jakarta-Lombok untuk mengikuti pameran. Tak hanya itu, produk kerajinan cuklinya bukan hanya dibeli oleh masyarakat Mataram, dan turis lokal tapi juga hingga ke luar negeri.
"Barusan minggu lalu, saya kirim satu set kursi dan meja tamu cukli ke Tunisia. Saya bingung juga tahu-tahu dapat telpon dari KBRI Tunisia. Ternyata ada pesanan dan pembeli itu tahu kejarinan cukli dari internet," ungkap ayah dari dua anak tersebut.
Taufik menambahkan harga kerajinan cuklik di galeri miliknya sangat bervariasi yakni Rp 350 ribu hingga Rp 15 juta.
"Satu set meja kursi tamu harganya mencapai Rp 6 juta sampai 8 juta. Harga bingkai cermin Rp 100-300 ribu, tergantung besar dan kecilnya barang. Kalau satu set meja makan Rp 12,5 juta," tambahnya. (Theresia Felisiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News