kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kerek kinerja tahun ini, Sentul City (BKSL) andalkan proyek eksisting


Rabu, 14 Oktober 2020 / 18:06 WIB
Kerek kinerja tahun ini, Sentul City (BKSL) andalkan proyek eksisting
ILUSTRASI. The Sanctuary Collection, proyek hunian klaster di Sentul City, Bogor,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Sentul City Tbk bertahan mengandalkan proyek eksisting untuk menggenjot kinerja perusahaan.

Head of Corporate Communication Sentul City Alfian Mujani mengatakan, pandemi virus corona memang membuat penjualan perusahaan masih lambat. "Kami masih mengandalkan AEON Mall, Opus Apartement, Saffron, dan cluster rumah tapak," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Alfian menyebut, dari proyek tersebut, Opus Apartement masih dalam proses pembangunan. Saat ini progresnya mencapai 75%. Sementara, untuk AEON Mall telah selesai dan akan dibuka pada 28 Oktober ini.

Baca Juga: Sentul City (BKSL) Gugat Balik Keluarga Bintoro, Minta Ganti Rugi Rp 550 Miliar

Untuk penyelesaian Opus Apartement, ia mengaku belum bisa memproyeksikan kapan akan selesai. Padahal sebelumnya proyek tersebut  dijadwalkan serah terima awal 2020.

"Covid-19 membuat semua pekerjaan sulit diprediksi," ujar dia.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, penjualan Opus Park telah dilakukan sejak 2018 dengan kapasitas tiga menara apartemen. Opus Park seluruhnya dijual ke PT Izumi Sentul Realty pada November 2017.

Adapun gross floor area (GFA) Opus Park sebesar 162.408 sqm. Sementara itu, gross development value (GDV) proyek tersebut sebesar Rp 1,26 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2020, emiten berkode saham BKSL ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 159,3 miliar. Realisasi ini turun 59,18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 390,34 miliar.

Turunnya pendapatan BKSL akibat pos penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen mencatatkan penurunan signifikan menjadi Rp 75,54 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 307,92 miliar.

Pada pos pengelolaan kota, BKSL juga mencatatkan penurunan menjadi Rp 38,08 miliar dari Rp 45,41 miliar. Hanya pos hotel, restoran, dan taman hiburan yang mencatatkan pertumbuhan 23,39% menjadi Rp 45,67 miliar.

Baca Juga: Damai dengan Keluarga Bintoro, Sentul City (BKSL) Masih Menghadapi Gugatan PKPU

Adapun pada semester I, BKSL mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 234,49 miliar. Padahal semester I-2019 perusahaan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,92 miliar.

Sementara itu, kas dan setara kas BKSL hingga semester I-2020 tercatat sebesar Rp 216,84 miliar.

Selanjutnya: Sentul City (BKSL) sudah realisasikan 100% dana hasil penawaran waran Rp 1,4 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×