kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Kerek Lifting Migas, Kementerian ESDM Bentuk Satgas Sumur Idle


Minggu, 03 November 2024 / 14:00 WIB
Kerek Lifting Migas, Kementerian ESDM Bentuk Satgas Sumur Idle
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Kementerian ESDM membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani sumur-sumur migas idle atau yang tidak dikelolakan.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani sumur-sumur migas idle atau yang tidak dikelolakan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, jika Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak berminat mengelola sumur-sumur tersebut maka dapat dikembalikan ke pemerintah.

"Pemetaannya sudah, Sekarang Satgas sudah terbentuk. Sudah mulai kerja. Satgas pemetaan terhadap sumur-sumur idle dan optimalisasi lifting," ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (1/11).

Bahlil menambahkan, Kementerian ESDM kini tengah mempertimbangkan skema yang dapat diadopsi untuk mengoptimalisasi sumur-sumur idle tersebut.

Menurutnya, saat ini jumlah sumur idle yang telah dipetakan mencapai 4.500 sampai 5.000 sumur.  Dengan potensi maksimum produksi mencapai 15 barel per hari.

Baca Juga: Kementerian ESDM Berencana Kerek Produksi Minyak 20.000 Barel di Akhir Tahun

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya berencana meningkatkan kegiatan eksplorasi dan memetakan potensi produksi maksimal sampai akhir tahun 2024.

"Jadi ada 6.000 sumur yang kita lagi identifikasi. Dari jumlah ini yang potensial untuk dinaikkan dalam wilayah kerja daerah mana saja. Kita identifikasi permasalahannya," ungkap Yuliot kepada awak media di Ternate, Rabu (30/10).

Yuliot menjelaskan, identifikasi yang dilakukan meliputi jumlah cadangan hingga peluang implementasi teknologi. Optimalisasi potensi 6.000 sumur ini dinilai menjadi salah satu langkah cepat dalam mengerek produksi.

"Ini tingkat produksi (saat ini) sekitar 609 ribu bph. Paling tidak kita bisa meningkatkan sekitar 20 ribu bph sampai akhir tahun. Itu yang kita targetkan," sambung Yuliot.

Yuliot menjelaskan, Kementerian ESDM pun telah menjalin kordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mendorong kegiatan eksplorasi.

Baca Juga: Kolaborasi Emiten Grup Pertamina Akselerasi Misi Swasembada dan Transisi Energi

Selanjutnya: Pemerintah Bakal Revisi Aturan DHE! Eksportir Wajib Simpan Dolar Lebih Lama

Menarik Dibaca: Program Undian Bank Danamon, Hadiah Utama Mobil Xforce Exceed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×