kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.791   -58,00   -0,37%
  • IDX 7.503   -71,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.157   -13,09   -1,12%
  • LQ45 912   -9,70   -1,05%
  • ISSI 228   -2,31   -1,00%
  • IDX30 469   -5,20   -1,10%
  • IDXHIDIV20 563   -4,50   -0,79%
  • IDX80 132   -1,45   -1,09%
  • IDXV30 140   -1,19   -0,84%
  • IDXQ30 156   -1,36   -0,86%

Kementerian ESDM Berencana Kerek Produksi Minyak 20.000 Barel di Akhir Tahun


Jumat, 01 November 2024 / 13:17 WIB
Kementerian ESDM Berencana Kerek Produksi Minyak 20.000 Barel di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pemerintah optimistis untuk kerek produksi minyak hingga 20.000 barel di akhir tahun 2024


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik peningkatan produksi minyak sebesar 20.000 barel per hari (bph) sampai akhir tahun 2024.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan memetakan potensi produksi maksimal sampai akhir tahun 2024.

"Jadi ada 6.000 sumur yang kita lagi identifikasi. Dari jumlah ini yang potensial untuk dinaikkan dalam wilayah kerja daerah mana saja. Kita identifikasi permasalahannya," ungkap Yuliot kepada awak media di Ternate, Rabu (30/10).

Yuliot menjelaskan, identifikasi yang dilakukan meliputi jumlah cadangan hingga peluang implementasi teknologi. Optimalisasi potensi 6.000 sumur ini dinilai menjadi salah satu langkah cepat dalam mengerek produksi.

Baca Juga: Menteri ESDM Minta SKK Migas Onstream Lapangan Geng North Sebelum 2027

"Ini tingkat produksi (saat ini) sekitar 609 ribu bph. Paling tidak kita bisa meningkatkan sekitar 20 ribu bph sampai akhir tahun. Itu yang kita targetkan," sambung Yuliot.

Yuliot menjelaskan, Kementerian ESDM pun telah menjalin koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mendorong kegiatan eksplorasi.

Menurutnya, masih ada tantangan dalam upaya eksplorasi migas. Salah satunya yakni berkaitan dengan lahan. Secara ketentuan, jika area sumur eksplorasi terletak di lahan pertanian, maka SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harus mengganti luasan lahan dengan jumlah tiga kali lipat.

Hal ini menjadi salah satu fokus di tengah upaya Pemerintah mendorong ketahanan pangan.

Asal tahu saja, lifting migas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 ditargetkan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari.

Target ini mengalami penurunan jika dibandingkan dalam APBN 2024 yang masing-masing pada angka 635 ribu barel per hari dan 1,033 juta barel setara minyak per hari.

Selanjutnya: AXA Financial Hadirkan Walk-In Centre terbaru di AXA Tower untuk kenyaman Nasabah

Menarik Dibaca: Peluncuran Poco C75 Menambah Pilihan Smartphonel Sejutaan, Mulai Dijual Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×