Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produsen kabel PT KMI Wire and Cable Tbk semakin mantap untuk mengerek kapasitas produksinya. Tahun ini, perusahaan berkode saham KBLI ini bakal fokus menyiapkan rencana peningkatan kapasitas produksi dengan mulai mendatangkan mesin produksi baru.
Sekretaris Perusahaan KMI, Asep Kusno menjelaskan, peningkatan kapasitas produksi memang baru direalisasikan pada tahun depan. Namun, persiapan secara bertahap mulai dilakukan tahun ini. Salah satunya adalah dengan membeli 10 unit mesin produksi baru.
"Penambahan mesin dilakukan tahun ini, supaya target peningkatan produksi bisa terealisasi pada tahun depan," ujarnya, Rabu (30/1).
Tambahan 10 unit mesin itu untuk mendongkrak produksi dua jenis kabel, yaitu kabel tembaga dan kabel aluminium. Saat ini, kapasitas produksi kabel tembaga KMI mencapai 13.000 ton per tahun. Nantinya, dengan tambahan mesin itu, kapasitas produksi kabel tembaga menjadi 16.000 ton setahun.
Sementara untuk produk kabel tembaga ditargetkan bisa menembus 13.000 ton saban tahun. Saat ini, kapasitas produksi kabel tembaga sekitar 12.000 ton per tahun.
Tak hanya itu, di tahun ini KMI juga mengincar lahan baru untuk memudahkan rencana-rencana ekspansi perusahaan di masa datang. "Untuk mendukung ekspansi bisnis pada tahun-tahun mendatang, kami membutuhkan sekitar 4 hektare lahan baru," ungkap Asep.
Bidik kenaikan 12%
Meski tidak ekspansi secara khusus di tahun ini, KMI tetap mengincar penjualan yang lebih besar di 2013. Kata Asep, perusahaan membidik kenaikan penjualan sebesar 12% dibanding tahun lalu.
Tahun lalu, penjualan KMI diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun. Jika mengacu pada proyeksi tersebut, maka penjualan perusahaan pada tahun ini bisa mencapai Rp 2,5 triliun. “Masih ditopang penjualan dari pasar domestik sebagai kontributor utama," kata Asep.
Selama ini, pasar domestik memang menjadi tumpuan utama penjualan produk kabel perusahaan. Perusahaan pelat merah, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telkom menjadi salah satu langganan KMI.
Asep bilang, peluang untuk meraih penjualan yang lebih tinggi semakin besar, seiring rencana pemerintah membangun infrastruktur listrik 10.000 mega watt (MW) tahap I, dan 10.000 MW tahap II. Adanya proyek itu menyebabkan PLN menjadi salah satu konsumen potensial bagi perusahaan.
Sekadar gambaran, hingga kuartal III-2012, penjualan di pasar domestik berkontribusi lebih 96% atau sebesar Rp 1,54 triliun terhadap total penjualan KMI. Kala itu, penjualan domestik naik 30% dari periode yang sama di 2011.
Meski pasar domestik masih sangat mendominasi, namun Asep bilang, penjualan ekspor ke pasar ASEAN juga berpotensi meningkat. KMI banyak menerima order dari Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News