Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan pertumbuhan perusahaan rintisan ( startup) yang cepat. Startupranking.com mencatat, setidaknya Indonesia memiliki 2.079 startup dan merupakan 5 terbesar di dunia.
Dari sekian banyak startup, hanya beberapa perusahaan yang menyandang gelar decacorn. Decacorn adalah startup yang telah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 141 triliun.
Di Indonesia sendiri, perusahaan rintisan Go-jek yang mengandalkan sharing economy sebagai bisnis intinya adalah satu-satunya perusahaan asal RI yang telah menyandang status decacorn.
Baca Juga: Gojek Dikabarkan Mengincar Saham BIRD
Dikutip CB Insight, Selasa (31/12/2019), Gojek telah memiliki valuasi di atas US$ 10 miliar dan mendapatkan suntikan dana dari Formation Group, Sequioa Capital India, dan Warburg Pincus. Injeksi lainnya yang menjadi kekuatan Gojek berasal dari Google, Tencent Holdings, JD.com, Temasek Holdings, Astra International, Meituan Dianping, dan Djarum Group.
Dengan dana besar di tangan, Gojek pun sudah melakukan ragam ekspansi yang tergolong gencar sejak tahun lalu. Seperti ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara dan mengoptimalkan layanan pembayaran digital melalui fitur Go Pay.
Baca Juga: Diincar Gojek, Blue Bird: Kami terbuka dengan pihak manapun asal saling menguntungkan
Dalam pemberitaan Kompas.com, Jumat (5/4/2019), valuasi Gojek masih di bawah seterunya, yaitu perusahaan rintisan asal Singapura, Grab. Grab saat ini telah bervaluasi sebesar US$ 14,3 miliar. Adapun valuasi terbesar untuk perusahaan sejenis masih dipegang oleh Uber dengan valuasi mencapai US$ 72 miliar.
4 unicorn
Masifnya perkembangan perusahaan rintisan di dalam negeri membuat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat itu memasang target. Dia menargetkan, RI punya 5 gelar unicorn pada 2019. Target itu terealisasi.