kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.287   21,00   0,13%
  • IDX 7.191   50,78   0,71%
  • KOMPAS100 1.030   4,26   0,42%
  • LQ45 783   3,61   0,46%
  • ISSI 236   2,19   0,93%
  • IDX30 404   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 466   3,14   0,68%
  • IDX80 116   0,64   0,56%
  • IDXV30 119   1,51   1,29%
  • IDXQ30 129   0,51   0,40%

Kereta barang kalahkan kereta penumpang


Senin, 22 Desember 2014 / 09:45 WIB
Kereta barang kalahkan kereta penumpang
ILUSTRASI. GoFood meluncurkan program Rabu Gratis untuk memanjakan pelanggan dengan ongkir gratis setiap hari Rabu.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan pertumbuhan bisnis angkutan barang yang signifikan. Sampai akhir tahun ini, kontribusi pendapatan dari angkutan barang melampaui angkutan penumpang.  

Biasanya, pendapatan angkutan penumpang jadi penopang utama bisnis KAI. "Porsinya sudah berbalik. Tahun lalu 40% kontribusi pendapatan dari kereta barang dan 47% penumpang, kini 47% kereta barang dan 40% penumpang,” kata Bambang Eko Martono, Direktur Komersial Kereta Api Indonesia kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Pertumbuhan bisnis kereta barang rupanya sudah mencapai 35% dari tahun lalu. Lonjakan ini tidak terlepas dari bisnis angkutan kereta barang di Sumatera yang porsinya mencapai 60%.  Sedangkan 40% lagi dari kereta barang di pulau Jawa.

Selama ini kereta barang KAI banyak mengangkut semen, batubara, bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina, minuman bersoda hingga air minum kemasan.   

Bambang optimistis jumlah barang yang diangkut bisa lebih banyak. Apalagi KAI tengah melobi Pertamina untuk mempercayakan mengangkut seluruh BBM ke KAI. Selama ini tidak semua jasa angkutan Pertamina jatuh ke KAI. "Kami mau coba. Apalagi harga pertamax sudah hampir sama dengan premium yang membuat konsumsi pertamax pasti naik," tandasnya.

Sebagai langkah antisipasi, per Oktober 2014, KAI meminjam dana US$ 94,3 juta dari Export Import Bank of United States. Dana ini untuk memesan 50 kereta pengangkut batubara dari Genereal Electri (GE) Transportation. KAI akan mengoperasikan kereta ini Jawa dan Sumatera.

Sayang, tambahan kereta barang ini tidak langsung berimbas ke kinerja KAI tahun depan. Soalnya, jadwal kedatangan kereta baru dimulai September 2015 secara bertahap. Sehingga efek bisnisnya baru terasa 2016 nanti. 

Adapun sampai November 2014, KAI sudah mengantongi pendapatan sekitar Rp 9,7 triliun. Melihat hasil ini, Bambang optimistis sampai akhir tahun ini perusahaan plat merah ini mampu meraup pendapatan Rp 10,7 triliun. 

Tahun lalu, pendapatan KAI Rp 8,6 triliiun dan Rp 3,09 trilun dari angkutan barang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×