kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kertas Basuki mulai ekspor ke Vietnam


Minggu, 03 Mei 2015 / 16:48 WIB
Kertas Basuki mulai ekspor ke Vietnam


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Usai mengoperasikan mesin baru, PT Kertas Basuki Rahmat Tbk (KBRI) berbenah mencari pasar ekspor. April lalu, KBRI sudah mendapatakan pesanan kertas dari Vietnam.

Rizalsyah Riezky, Direktur Keuangan Kertas Basuki Rahmat Indonesia pernah mengatakan bahwa tahun ini perusahaannya menargetkan ekspor bisa berkontribusi 50% untuk pendapatannya tahun ini. Itu artinya, KBRI mengejar pendapatan ekspor sekitar Rp 400 miliar lantaran target keseluruhan tahun ini Rp 800 miliar.

Untuk bisa mencapai target tersebut, KBRI giat mencari negara tujuan ekspor. Nah, April lalu, KBRI sudah mendapat pesanan dari Vietnam. "Ekspor perdana kami ke Vietnam sebesar 1.000 ton sudah berjalan minggu lalu. Selanjutnya, mengikuti permintaan," kata Rifzal pada KONTAN, Kamis (30/4).

Rifzal bilang, pihaknya sedang mengeksplore negara-negara lain untuk tujuan ekspornya. Namun, fokusnya masih di Asean. Negara yang diincar antara lain Malasysia dan Singapura.

KBRI mampu mengeskspor produknya setelah mengoperasikan mesin baru yaitu Paper Machine 3. Mesin berkapasitas 260.000 ton per tahun ini memproduksi kertas cokelat untuk keperluan industri.

Bukan hanya bisa melakukan ekspor, kuartal I-2015 ini KBRI juga bisa mencatatkan penjualan. "Tahun lalu, di kuartal I, kami tidak ada jualan sama sekali. Memang awal tahun lalu kami tidak produksi sama sekali dan fokus di pembangunan PM3," kata Rifzal.

Berdasarkan laporan keuangan KBRI per tanggal 31 Maret 2015, penjualan bersih perusahaan ini di kuartal I-2015 tercatat Rp 35,43 miliar.

Dari pendapatan itu, sebesar Rp 34,99 miliar disumbang oleh produksi kertas yang diproduksi dari mesin PM3. Sedangkan sisanya diperoleh dari kertas produksi dari PM4 yaitu kertas maklon atau kertas putih.

"Tapi fokus kami masih di produksi industrial paper dari PM3. Untuk maklon, apabila ada permintaan," kata Rifzal.

Di kuartal II-2015, Rifzal lebih optimis lagi penjualan kertasnya akan meningkat. Hal itu didukung dengan ekspor yang sudah berjalan. Selain itu, utilisasi mesin juga akan mulai meningkat. Rifzal bilang, di kuartal I lalu, utilisasi masih sekitar 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×