Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kesiapan badan usaha migas di bawah koordinasinya untuk mengimpor minyak dan gas bumi dari Amerika Serikat (AS), meski proses negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat dikabarkan berpotensi mandek akibat pelanggaran komitmen oleh Indonesia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan, kementeriannya tidak terlibat langsung dalam perundingan dagang tersebut. Ia menegaskan keputusan teknis, termasuk skema dan volume impor, sepenuhnya berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Itu kan pembahasannya di Kemenko Perekonomian. Jadi di sana yang membahas proses resiprokalnya. Kalau kita di Kementerian ESDM, pada dasarnya badan usaha siap saja kalau sudah diambil keputusan,” kata Laode di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: IMA Soroti Ketidakadilan dalam Penerapan Denda Tambang di Kawasan Hutan
Laode menambahkan kegiatan impor sudah lazim dilakukan oleh badan usaha sektor migas. Bedanya, kali ini sebagian volume akan diarahkan untuk dipasok dari AS.
“Tinggal hitung-hitungannya saja sebenarnya berapa volume yang mau diiniin,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Kontan, isu batalnya kesepakatan mencuat setelah laporan yang menyebutkan bahwa Perjanjian Dagang AS–Indonesia yang dicapai pada Juli 2025 berisiko gagal.
Indonesia disebut dianggap mengingkari beberapa komitmen yang telah disepakati sebagai bagian dari kerja sama dagang tersebut.
Selanjutnya: Dynamite Kiss Hingga Dear X, Ini 10 Drakor Terpopuler Bulan Desember 2025
Menarik Dibaca: HP Flagship iPhone 16 Sematkan Penyimpanan Internal hingga 512 GB, Ini Detailnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












