kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesulitan likuiditas, AirAsia X Berhad tempuh restrukturisasi utang


Kamis, 15 Oktober 2020 / 16:14 WIB
Kesulitan likuiditas, AirAsia X Berhad tempuh restrukturisasi utang
ILUSTRASI. AirAsia X Berhad (AirAsia X) telah mengumumkan rencana restrukturisasi yang bertujuan memfasilitasi suntikan ekuitas baru.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AirAsia X Berhad (AirAsia X) telah mengumumkan rencana restrukturisasi yang bertujuan memfasilitasi suntikan ekuitas baru setelah menghadapi kendala likuiditas akibat pandemi.

CEO AirAsia X Benyamin Ismail menyatakan, risiko default atau gagal bayar dalam waktu dekat atas komitmen kontrak akan memicu potensi likuidasi maskapai penerbangan. Maskapai ini mengharapkan restrukturisasi utang sebesar US$ 15,3 miliar atau setara dengan Rp 225,45 triliun (kurs Rp14.735) selesai pada akhir kuartal berikutnya.

“Restrukturisasi utang besar-besaran dan negosiasi ulang kewajiban keuangan merupakan prasyarat untuk setiap peningkatan ekuitas baru yang akan diperlukan untuk memulai kembali maskapai penerbangan,” ujar Benyamin dalam keterangan tertulis, Kamis (15/10).

Baca Juga: CEO Malaysia Airlines: Perusahaan harus tutup jika rencana restrukturisasi gagal

Ia menyebut, industri penerbangan masih memegang peranan penting untuk untuk perdagangan, bisnis dan pertumbuhan ekonomi, terutama ke pasar inti di China, Jepang, Korea dan Australia karena perusahaan telah membangun langkah pijakan di sana. Penutupan penerbangan untuk pasar-pasar ini dapat mempengaruhi pengeluaran stimulus, kontribusi PDB, dan lapangan kerja dalam rantai pasokan industri penerbangan.

Berdasarkan analisanya, sejauh ini AirAsia memiliki basis biaya rendah sehingga telah berada di bagian pasar yang tepat. Selain itu sebetulnya juga banyak pasar utama perusahaan berada di zona hijau sehingga kemungkinan akan dibuka kembali terlebih dahulu.

Secara internal, AirAsia X telah menunjuk Dato 'Lim Kian Onn sebagai Deputy Chairman untuk memimpin restrukturisasi. Latar belakang Lim Kian Onn merupakan seorang akuntan dan seorang bankir investasi dan telah menjadi anggota Dewan AirAsia X sejak 2012.

Selain itu dewan dan manajemen telah menilai berbagai opsi dan mengusulkan rencana restrukturisasi yang jika disetujui, akan menjamin kelanjutan kemampuan maskapai untuk terbang kembali. Rencana tersebut meliputi, pertama, skema restrukturisasi utang yang mencakup usulan penyelesaian utang dan pembebasan utang yang melibatkan kreditur tanpa jaminan.

Tujuannya memungkinkan grup ini mengatasi kewajiban utangnya secara tertib dan mencapai struktur hutang yang berkelanjutan dari arus kas operasi masa depan.

Kedua, revisi rencana bisnis grup dengan melakukan rasionalisasi jaringan rute, penentuan ukuran armada pesawat terbang, perbaikan basis biaya dan optimalisasi tenaga kerja, semuanya bertujuan untuk memastikan bisnis yang lebih ramping dan berkelanjutan di masa depan.


Ketiga, keterlibatan dengan mitra bisnis. Menurut Benyamin, kunci keberhasilan rencana restrukturisasi yang diusulkan termasuk dukungan dari mitra bisnis untuk melanjutkan hubungan jangka panjang sebelum dan sesudah restrukturisasi.

AirAsia X melibatkan semua mitra bisnis utama dan berharap untuk menandatangani kontrak, perjanjian dan atau pengaturan yang mencerminkan dan mendukung rencana bisnis yang direvisi maskapai setelah berhasil menyelesaikan restrukturisasi.

Selanjutnya: AirAsia Indonesia lakukan penyesuaian jadwal operasional per Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×