Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) menilai prospek usaha perseroan di tahun 2024 ini terkait erat dengan kebijakan pemerintah di sektor energi.
Hal ini dapat tercermin dari Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional.
Apalagi, ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun.
Jargas juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi, Garuda Metalindo (BOLT) Pasang Panel Surya Berkapasitas 2,1 MW
Direktur Utama Kian Santang Muliatama Edy Nurhamid Amin mengatakan, dengan pasar sebesar itu ditambah dengan keinginan Manajemen untuk mendiversifikasi produk-produk baru yang relevan dengan hilirisasi dan huluisasi proyek tersebut, melalui kegiatan penciptaan nilai TKDN yang makin meningkat, maka perseroan akan berjalan pada rel yang tepat.
“Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, realisasi kinerja indikator Persentase TKDN pada Kegiatan Usaha Hulu Migas adalah sebesar 63,96% dari target 61% dengan capaian 103,16%. Terdapat peningkatan nilai pengadaan pada sektor barang kumulatif 37,41%,” kata Edy dalam keterangannya, Rabu (5/6).
Sementara itu Edy menambahkan, sepanjang tahun 2023 perseroan berhasil mencetak sejumlah peristiwa penting dan membukukan kinerja positif. Pencapaian pada tahun 2023 tersebut tidak membuat Perseroan lengah dan puas. Hal tersebut dikarenakan selalu ada hal yang masih dapat ditingkatkan, terutama perihal persaingan dengan perusahaan lain.
“Tantangan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, serta alokasi sumber daya internal menjadi perhatian manajemen RGAS. Oleh karena hal tersebut, perseroan akan terus berupaya untuk terus meningkatkan kinerja,” ungkap Edy.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Siapkan Capex US$ 430 Juta hingga Akhir 2024
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih mengalami peningkatan menjadi Rp 6,4 miliar. Sementara itu dari sisi revenue, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan yakni mencapai 129,67% dari target yang dicanangkan sebesar Rp 49,66 miliar menjadi Rp 64,39 miliar.
Selain itu, Perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan dari Rp 49 miliar, menjadi turun ke Rp 39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News