Reporter: M Imaduddin | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) optimistis tahun ini mampu menggaet sekitar 50 perusahaan untuk menempati lahan di kawasan industri yang masih kosong seluas 100 hektare.
Direktur KIJA Hyanto Whiadhi menyatakan untuk mencapai target tersebut, KIJA terus memberikan pelayanan satu atap yang maksimal bagi konsumen dengan adanya one stop service.
"Misalkan untuk perizinan, semua bisa kami bantu urus. Lalu kami memberikan fasilitas infrastruktur, misalkan di dalam KI Jababeka itu kan ada Cikarang Dry Port, jadi pelayanan ekspor impor itu bisa dibantu oleh kita," ungkap Hyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (5/2).
KIJA juga menyiapkan pabrik siap bangun yang diperuntukan kepada usaha kecil dan menengah serta perusahaan startup. Luas pabrik tersebut mulai dari 120 m2 hingga 4000 m2, dan bisa dikostumisasi sesuai dengan keperluan investor. Lahan dan bangunan tersebut bisa dimiliki dengan sistem beli putus.
Selain kavling tanah dan pabrik siap bangun, KIJA juga melayani investor di sektor pergudangan. Tidak hanya menjadi pelabuhan inland, Cikarang Dry Port yang berada di kawasan Jababeka pun memiliki pusat logistik.
"Kami ada gudang terikat yang kami kelola, itu di Cikarang Dry Port. Tapi ada juga perusahaan besar yang bangun dan kelola gudang sendiri, tetap berada di kawasan industri Jababeka," jelas Hyanto.
Hyanto melanjutkan, harga jual lahan dan pabrik yang ditetapkan bervariasi, mulai dari Rp2 milyar, dan belum punya rencana untuk menaikkannya di tahun ini. "Belum ada rencana naik tarif. Kita lihat dulu respon market dan kondisi tahun politik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News