kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) masih optimis dengan properti hunian mewah


Jumat, 04 Januari 2019 / 19:03 WIB
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) masih optimis dengan properti hunian mewah
ILUSTRASI. Jababeka Residence


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) optimis market properti hunian mewah masih ada. Hal tersebut berkaca pada capaian proyek Kawana yang terjual habis pada 2018 lalu.

Muljadi Suganda, Corporate Secretary Kawasan Industri Jababeka menyebutkan, potensi tahun ini akan tetap sama dibandingkan tahun lalu. "Paling tidak akan sama dibandingkan tahun lalu, tapi potensi pertumbuhannya masih ada," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Jumat (4/1).

Ia menjelaskan lebih lanjut, untuk potensi ditahun ini sendiri tergantung dari Pemilu. Menurutnya, jika semua berjalan positif dan ekonomi Indonesia semkain membaik tentu akan mendorong pertumbuhan properti secara umum.

Tahun ini, perusahaan juga masih akan membangun properti yang sifatnya medium high-end. Hal tersebut berkaca pada produk Kawana yang cepat terjual habis setelah diluncurkan. "Jadi mungkin untuk 2019 kami akan kembangkan hal seperti itu lagi karena makin lengkapknya kawasan kami dan lokasi yang kami bangun itu dengan golf view," jelasnya.

Untuk kisaran harganya, masih akan mengacu pada harga sebelumnya yaitu di kisaran Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. Karenanya, Muljadi bilang sasarannya lebih pada investor dan end-user seperti ex-patriat.

Namun, ia menegaskan untuk peluncuran di tahun ini masih akan tergantung waktu dan permintaan sehingga belum dapat dijelaskan lebih terperinci. Adapun untuk proyek yang sedang dibangun disebutnya bervariatif. 

"Pada dasarnya rumah yang kami bangun untuk semua segmen. Untungnya Jababeka itu kota yang sudah matang yang berbasis industri atau bisa dikatakan sustainable city, jadi potensinya masih banyak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×