Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan pengoperasian awal sebagai bagian dari rangkaian tahapan start-up unit utama pengolahan atau Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex hasil Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Unit RFCC merupakan unit utama kilang, sebagai jantung modernisasi kilang yang akan memproduksi bahan bakar berstandar setara Euro V dan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan.
Proyek RDMP Balikpapan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dijalankan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
Dengan nilai investasi mencapai USD 7,4 miliar atau setara dengan sekitar Rp 120 triliun, proyek ini menjadi modernisasi kilang terbesar di Indonesia dan salah satu proyek energi paling strategis di Asia Tenggara.
Baca Juga: Empat Tangki Baru Dongkrak Kapasitas Simpan BBM Kilang Balongan
Proyek RDMP Balikpapan telah menyelesaikan beberapa tahapan proyek penting yakni keberhasilan uji coba kapasitas Unit Penyulingan sehingga menambah kapasitas pengolah minyak mentah dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari, commissioning sarana tambat Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT untuk penyandaran kapal jenis Very Large Crude Carrier (VLCC), penyelesaian pembangunan dua unit Tangki Penyimpanan Minyak Mentah Baru dengan masing-masing berkapasitas 1 juta barel di Lawe -lawe serta keberhasilan pengoperasian unit Pemurnian LPG dengan kapasitas produksi saat ini 43 ribu ton per tahun.
"Hari ini akan dilakukan pengoperasian awal Unit RFCC Complex. Untuk memohon kelancaran proses tersebut, kami melaksanakan kegiatan doa bersama agar tahapan-tahapan yang akan dilalui bisa berjalan aman dan lancar," kata Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani dalam keterangan resmi, Senin (10/11/2025).
Milla menambahkan, proyek RDMP Balikpapan sebagai langkah untuk meningkatkan desain kapasitas kilang dari 260.000 menjadi 360.000 barel per hari, dan akan menghasilkan tambahan produksi gasoline, diesel, avtur, dan LPG yang seluruhnya memenuhi standar emisi setara Euro V.
Baca Juga: Kilang Pertamina Pastikan BBM Sesuai Spesifikasi Lewat Uji Eksternal Lemigas
"Proyek RDMP juga nantinya akan menghasilkan tambahan kapasitas produksi mencapai 336 ribu ton LPG per tahun, menjadikan kilang Balikpapan sebagai penggerak utama program transisi energi bersih di Indonesia," kata Milla.
Secara ekonomi, RDMP Balikpapan akan memberikan dampak signifikan terhadap kemandirian energi nasional, dengan penghematan impor BBM hingga Rp68 triliun per tahun dan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp 514 triliun. Proyek ini juga memiliki TKDN lebih dari 35%, serta telah menyerap lebih dari 24.000 tenaga kerja pada masa puncak konstruksi.
"Selain memperkuat struktur ekonomi nasional, proyek ini membawa dampak sosial positif melalui pembangunan infrastruktur lokal, pemberdayaan masyarakat, serta program CSR di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan," tutup Milla.
Baca Juga: Studi Kelayakan Pembangunan 17 Kilang Pertamina Hampir Rampung, Ini Lokasinya
Selanjutnya: Biar Tak Ketinggalan Zaman, Ini 5 Pelajaran dari Tren Digitalisasi
Menarik Dibaca: Biar Tak Ketinggalan Zaman, Ini 5 Pelajaran dari Tren Digitalisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













