Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Polytama Propindo dikabarkan menangguhkan alokasi produk polypropylene untuk pelanggan domestik pasca insiden kebakaran tankki di Kilang Balongan.
Dikutip dari argusmedia.com, penangguhan ini kemungkinan besar dilakukan untuk mengantisipasi gangguan pasokan bahan baku.
Sebelumnya, Pertamina memastikan telah menutup kilang Balongan guna mencegah api merembet ke tanki lainnya.
Pertamina pun memastikan saat ini tidak ada gangguan pasokan produk minyak ke pasar dan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
"Tetapi penutupan kilang yang berkepanjangan dapat membatasi ketersediaan pasokan bahan baku untuk Polytama," dikutip dari argusmedia.com, Selasa (30/3).
Asal tahu saja, produksi propilena dari Kilang Balongan mencapai 490.000 ton per tahun. Adapun, Polytama mendapatkan sekitar 90% atau lebih setara 300.000 ton per tahun kebutuhan propylene untuk pabrik polypropylene dari Kilang Balongan melalui transfer pipa lokal.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Balongan dianggap berpeluang ganggu investasi kilang nasional
Polytama pada tahun 2015 merampungkan pembangunan fasilitas transfer propylene di pelabuhan Cirebon dimana merupakan salah satu lokasi terdekat dari pabrik polypropylene miliknya ketimbang pelabuhan Balongan dan kilang Pertamina.
Meskipun begitu, produsen tetap sangat bergantung pada pasokan bahan baku dari Pertamina karena beberapa pembatasan di pelabuhan Cirebon.
"Polytama pada pertengahan Februari dikabarkan juga memangkas produksi PP karena berkurangnya pasokan bahan baku dari kilang Balongan, yang mengakibatkan banyaknya pesanan PP yang bertahan hingga Maret," menurut sumber pasar.
Kepastian pasokan PP dari Kilang Balongan disebut bakal menentukan kelanjutan operasi pabrik PP milik Polytama dalam beberapa minggu mendatang.
Gangguan pada produksi PP Polytama dinilai dapat membendung penurunan harga PP di Indonesia dalam jangka pendek.
Selanjutnya: Tak hanya di sektor tambang, Transkon Jaya (TRJA) ekspansi ke proyek infrastruktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News