kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Kilang Pertamina Internasional Raih Kredit US$ 100 Juta dari First Abu Dhabi Bank


Kamis, 18 Desember 2025 / 15:07 WIB
Kilang Pertamina Internasional Raih Kredit US$ 100 Juta dari First Abu Dhabi Bank
ILUSTRASI. Uji coba unit propylene di kilang Balikpapan (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperoleh fasilitas kredit sebesar US$ 100 juta dari First Abu Dhabi Bank (FAB) Cabang Singapura. Pembiayaan dari bank asal Uni Emirat Arab (UEA) ini akan digunakan sebagai modal kerja seperti membeli bahan baku, seiring peningkatan utilisasi kilang.

Direktur Keuangan KPI Fransetya Hasudungan Hutabarat mengatakan, tambahan fasilitas pembiayaan tersebut dibutuhkan untuk menjaga keandalan pasokan minyak mentah dan kelancaran operasional perseroan yang terus berkembang. “Pembiayaan ini akan dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk mendukung proses pembelian bahan baku,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga: PLN Kaji Penambahan Kapasitas PLTS Cirata Hingga 550 MWac

Fransetya menilai, fasilitas kredit dari lembaga keuangan internasional memberikan dampak positif bagi KPI, baik dalam memperkuat struktur pendanaan global maupun meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam mengamankan pasokan minyak mentah. Dukungan pembiayaan luar negeri juga mencerminkan pengakuan pasar global terhadap kinerja KPI di tengah tantangan industri energi yang semakin kompleks.

Fransetya menambahkan, keberhasilan memperoleh kredit dari bank internasional menunjukkan tingkat kepercayaan global terhadap fundamental dan prospek jangka panjang KPI. Menurut dia, capaian ini diraih di tengah ketidakpastian geopolitik, volatilitas harga minyak dunia, serta dinamika pasar energi global.

Saat ini, pasar energi global masih dipengaruhi berbagai faktor eksternal, mulai dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dinamika kebijakan produksi OPEC+, hingga perubahan pola permintaan seiring percepatan transisi energi.

Dalam konteks tersebut, dukungan pembiayaan dari bank UEA dinilai menjadi sinyal positif atas posisi KPI sebagai pelaku utama industri pengolahan minyak yang dipercaya oleh pemberi pinjaman global.

Di dalam negeri, tantangan pemenuhan kebutuhan energi masih berlanjut. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional tercatat lebih tinggi dibandingkan kapasitas produksi kilang, sehingga Indonesia masih mengandalkan impor untuk menjaga kecukupan pasokan.

Dengan meningkatnya utilisasi kilang dan penguatan struktur pembiayaan pengadaan minyak mentah, KPI diharapkan dapat mengoptimalkan produksi BBM domestik secara bertahap, mengurangi ketergantungan impor, serta mendukung ketahanan energi nasional.

Selanjutnya: FIFA Naikkan Hadiah Piala Dunia 2026 hingga 50%, Juara Kantongi US$50 Juta

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat 18-24 Desember 2025, Kebutuhan Dapur Diskon sampai 45%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×