kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

PLN Kaji Penambahan Kapasitas PLTS Cirata Hingga 550 MWac


Kamis, 18 Desember 2025 / 14:49 WIB
PLN Kaji Penambahan Kapasitas PLTS Cirata Hingga 550 MWac
ILUSTRASI. PLTS Terapung Cirata (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT PLN Indonesia melalui anak usahanya PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menyebut adanya potensi pengembangan daya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata hingga 550 megawatt ac (MWac).

Seperti diketahui, pengembangan PLTS Cirata dilakukan PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PT PMSE) yang merupakan joint venture antara PLN NP dengan Masdar, perusahaan energi bersih asal Uni Emirat Arab.

Adapun, mengenai target penambahan ini, Outreach & Stakeholder Manager PT PMSE Respati Adi Katmoyo mengatakan, kapasitas PLTS Cirata mencapai 145 MWac atau setara 192 megawatt peak (MWp). Menurutnya, dengan potensi pengembangan 550 MWac, kapasitas PLTS Terapung Cirata bisa mencapai sekitar 700 MWac.

"Untuk ke depan PLTS terapung akan dikembangkan besarnya kurang lebih mencapai 550 MWac atau setara dengan 700 MWac ditambah dengan saat ini," ucap Adi dalam media brefing di Bandung, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga: Transisi Energi Desa Lewat PLTS 80 GW Dinilai Perlu Dukungan Sistem Kelistrikan

Asal tahu saja, pembangkit listrik tenaga surya terapung berkapasitas 192 MWp ini menjadi yang terbesar di Indonesia dan kawasan ASEAN, sekaligus menandai babak baru pengembangan energi terbarukan skala besar di Tanah Air.

Beroperasi secara komersial sejak November 2023, PLTS Terapung Cirata mampu memproduksi listrik hijau hingga 300 GWh per tahun dan menurunkan emisi karbon sekitar 214.000 ton CO? per tahun.

Meski menargetkan penambahan daya, Adi bilang, hingga saat ini pihaknya baru berada ditahap feasibility study atau studi kelayakan.

Dalam kesempatan yang sama Vice President Corporate Communication & CSR PLN Nusantara Power Harry Purnomo mengatakan hal yang serupa. Dia menyebut saat ini studi kelayakan masih di tahap awal, namun pihaknya terbuka untuk adanya investor baru selain Masdar.

"Rencana pengembangan ini masih di tahap studi awal, kita terbuka untuk menggandeng investor (baru)," ungkap dia.

Secara teknis, Adi menjelaskan, PLTS Terapung Cirata terdiri dari 13 pulau panel yang berisi 340.000 solar panel. Setiap pulau panel memiliki luas 10 hektare dengan  kapasitas terpasang sekitar 15,7 MWp. 

Ia menyebut, listrik yang dihasilkan PLTS Terapung Cirata dijual kepada PT PLN (Persero) sebagai single buyer"Dan ini mampu melistriki sekitar 50.000 rumah tangga," ucapnya. 

Disisi lain, saat ini Indonesia menargetkan pengembangan PLTS hingga 100 gigawatt (GW). Khusus di Pulau Jawa, kebutuhan listrik saat ini mencapai sekitar 30 GW, dengan karakteristik beban puncak yang berbeda. 

Di Jawa Barat, misalnya, kebutuhan listrik tinggi justru terjadi pada siang hingga sore hari. Kondisi itu menjadikan PLTS Terapung Cirata relevan untuk mendukung pasokan listrik di wilayah tersebut.

Ke depan, PLTS Terapung Cirata akan mengadopsi teknologi battery energy storage system (BESS). Dengan begitu, listrik yang dihasilkan dapat digunakan siang dan malam atau saat sinar matahari tak nampak. Penggunaan BESS juga dinilai akan berpengaruh pada penurunan harga listrik per kilowatt hour (kWh).

Hal ini juga didukung dengan mulai menurunnya harga solar panel.

Baca Juga: PLN Bangun PLTS Terapung 92 MWp di Waduk Saguling, Jawa Barat

Adi menyebut, saat awal pembangunan PLTS Terapung Cirata harga satu unit solar panel berada di level Rp 7 juta. Namun, saat ini harga panel surya itu kian turun ke level Rp 1,8 juta per unit.

"Tanpa BESS ini kami bisa 5,88 sen per KWh. Nah, memang ke depan dengan yang tadi saya sampaikan dengan penurunan harga (panel surya) dan juga semakin feasible-nya BESS ini, saya sangat yakin akan menjadi menarik dengan harga yang mungkin akan sama atau mungkin lebih mahal sedikit, tapi memiliki kapasitas yang jauh lebih besar," jelas Adi.

Selanjutnya: Ditjen Pajak Hapus Sanksi bagi Wajib Pajak Terdampak Bencana di Sumatra

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat 18-24 Desember 2025, Kebutuhan Dapur Diskon sampai 45%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×