Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan seluruh fasilitas pengolahan tetap beroperasi optimal untuk mengamankan suplai bahan bakar nasional.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani mengungkapkan, kesiapan tersebut sejalan dengan percepatan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Pemantauan Kelancaran Penyaluran Energi Pertamina Group.
Satgas akan bekerja sejak akhir November 2025 hingga awal Januari 2026. Milla menuturkan, tim tidak hanya siaga di kantor pusat, tetapi juga di seluruh unit operasi yang terintegrasi dengan Pertamina (Persero). Fokus utama satgas mencakup kesiapan stok, kapasitas produksi, serta kelancaran distribusi energi nasional.
“KPI memastikan kilang akan tetap beroperasi sepanjang libur Nataru. Kami juga akan terus memastikan kilang menghasilkan produk sesuai dengan yang direncanakan dengan handal dan aman,” ujar Milla dalam keterangan resmi, Senin (1/12).
Baca Juga: Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Terdampak Banjir Sumatra dan Aceh
Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM pada periode libur panjang, KPI menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari pemeliharaan terencana hingga digitalisasi sistem operasi.
Teknologi pemantauan real-time memungkinkan deteksi dini potensi gangguan sehingga tindakan korektif dapat dilakukan sebelum memengaruhi produksi. Sistem ini terhubung ke Command Center SH R&P yang memonitor seluruh kilang secara nasional.
Manajemen stok bahan baku dan material pendukung juga diperketat. KPI menjaga stok bahan kimia di atas dua bulan, katalis di atas enam bulan, serta menyiapkan material fast-moving khusus selama masa satgas. Stok minyak mentah di kilang KPI dijaga pada level sekitar 15 hari untuk menghadapi lonjakan konsumsi.
Dari sisi operasional, KPI menyiagakan pekerja untuk memantau proses produksi sepanjang hari dan berkoordinasi dengan tim pengamanan serta instansi terkait. Di sisi hilir, KPI bekerja sama dengan Pertamina Group untuk mengatur lifting produk BBM agar tetap efisien dan sesuai kebutuhan pasar.
Dari aspek produksi, KPI menargetkan output signifikan. Pada November 2025, kilang akan memproduksi sekitar 8 juta barel gasoline series, 10,7 juta barel gasoil series, dan 2,2 juta barel avtur. Memasuki Desember 2025, produksi gasoil series ditingkatkan menjadi sekitar 11,5 juta barel, sementara gasoline dan avtur dipertahankan sesuai rencana bulan sebelumnya.
“Kami tidak hanya mengejar target produksi, tetapi juga menjamin kualitas dan ketepatan waktu distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Kinerja kilang selama periode Nataru menjadi indikator penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap KPI dan Pertamina,” tutup Milla.
Baca Juga: Magiore Signature East Gading Serpong Ludes Terjual
Selanjutnya: ACA Sebut Diskon Tiket Tak Berdampak Signifikan bagi Kinerja Asuransi Perjalanan
Menarik Dibaca: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













