CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Kilang tidak produktif, produksi LNG turun tahun ini


Selasa, 17 Januari 2012 / 17:01 WIB
Kilang tidak produktif, produksi LNG turun tahun ini
ILUSTRASI. Kilala Tilaar, Corporate Director of Creative and Innovation Martha Tilaar Group


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Produksi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair diproyeksikan turun ketimbang tahun lalu. Penurunan produksi akibat berkurangnya pasokan LNG dari kilang gas PT Badak NGL Bontang di Kalimantan Timur.

"Kontrak penjualan LNG tahun ini adalah 366 kargo, tapi terealisasi hanya 362 kargo,” kata Rudi Rubiandini, Deputi Pengendali Operasi Badan Pelaksana Usaha Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) kepada KONTAN, Selasa (17/1). Menurut Rudi, produksi LNG tahun ini turun ketimbang produksi tahun lalu yang mencapai 367 kargo.

Selain penurunan produksi kilang gas PT Badak NGL Bontang, kilang gas Arun di Lhokseumawe juga tidak bisa diandalkan lagi untuk menambal target produksi. Sementara, pasokan gas dari kilang gas Tangguh, Papua tak kunjung maksimal berproduksi. "Bontang turun karena produksi dari Total (pengelola kilang) juga turun," jelas Rudi.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki tiga kilang LNG di Indonesia yakni Arun, Bontang dan Tangguh. Arun adalah kilang tertua di Indonesia yang produksinya kian hari kian menyusut. Diproyeksikan tahun 2014 nanti, kilang Arun sudah tidak menyemburkan LNG lagi.

Sementara Tangguh adalah kilang yang paling baru dikelola oleh BP Indonesia yang produksinya belum memenuhi kapasitas yang ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×