Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sempat dikritik DPR soal biaya rapid test yang terlalu mahal. Menanggapi kritik tersebut, Kimia Farma mengatakan bahwa sejauh ini sudah mengikuti anjuran pemerintah yakni mematok harga rapid test senilai Rp 150.000.
Adapun dalam waktu dekat KAEF juga akan meluncurkan rapid test buatan sendiri dengan harga yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Jumlah kasus corona melonjak 2.381 kasus, Rabu (29/7)
Direktur Pengembangan Bisnis, Imam Fathorrahman menjelaskan sejak awal Covid-19 Kimia Farma juga tengah mengembangkan fasilitas produksi rapid test di Denpasar, Bali. Adapun pengembangan rapid test yang diproduksi di Bali bukan hanya rapid test Covid-19.
"Mudah-mudahan pertengahan Agustus 2020 kami bisa launching rapid test Covid yang murah sehingga bisa membantu masyarakat. Mudah-mudahan bisa dijual di bawah Rp 100.000," kata Imam dalam paparan publik KAEF secara virtual, Rabu (29/7).
Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menambahkan untuk saat ini Kimia Farma sudah back up rapid test di 13 bandara. "Kami mengikuti apa yang dianjurkan (pemerintah) di harga kisaran Rp 145.000," jelas Verdi.
Baca Juga: Wabah corona dan harga energi primer bakal pengaruhi kinerja PLN di semester II
Selain di bandara, Verdi menyatakan Kimia Farma juga memenuhi kebutuhan di 5 tempat penyeberangan kapal ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News