kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%


Rabu, 05 Februari 2020 / 19:53 WIB
Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%
ILUSTRASI. Suasana pameran Indonesia Business & Development Expo di Jakarta, Rabu (20/9). Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan akan menekan ketergantungan bahan Baku Obat (BBO) nasional hingga 15% pada 2021. Selama ini, sekitar 90% bahan baku obat (BBO) KAEF masih diimpor dari China dan India. 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, dengan adanya holding BUMN Farmasi ini, akan memperkuat kemandirian farmasi "Selama ini 90% bahan baku obat masih diimpor 60% dari China dan sisanya dari India" jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga: Holding BUMN Farmasi optimistis dapat kuasai pangsa pasar nasional di 2020

Impor bahan baku yang masih masif ini menurut Honesti membuat devisa negara tertekan. Adapun dengan adanya holding farmasi targetnya di akhir 2020 nanti bisa mengurangi impor bahan baku sebesar 5% karena pabrik baru beroperasi di tahun ini. 

Adapun di 2021 impor bahan baku bisa ditingkatkan tiga kali lipatnya atau mencapai 15% sehingga impor bahan baku obat dapat ditekan menjadi 75%.  Dalam memuluskan targetnya ini, Honesti menjelaskan, Kimia Farma sudah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun. 

Baca Juga: Indofarma (INAF) telah mengalihkan 80,66% saham ke Bio Farma




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×