kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Kinerja AirAsia Indonesia Tertekan Hingga Kuartal III, Manajemen Beberkan Sebabnya


Kamis, 27 November 2025 / 17:38 WIB
Kinerja AirAsia Indonesia Tertekan Hingga Kuartal III, Manajemen Beberkan Sebabnya
ILUSTRASI. Laju bisnis PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) selama tahun berjalan masih menghadapi oleh sejumlah tantangan yang turut menekan kinerja perusahaan hingga kuartal ketiga 2025.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju bisnis PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) selama tahun berjalan masih menghadapi oleh sejumlah tantangan yang turut menekan kinerja perusahaan hingga kuartal ketiga 2025. 

Perusahaan tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 6,03 triliun sepanjang Januari-September 2025, meningkat 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Namun, pada saat yang sama, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru membengkak ke angka Rp 985,49 miliar. Meningkat 64,64% dibandingkan Rp 598,57 miliar pada posisi yang sama tahun 2024. 

Direktur Utama AirAsia Indonesia Captain Achmad Sadikin Abdurachman mengatakan, salah satu kendala utama yang memngaruhi kinerja perseroan saat ini adalah kenaikan biaya operasional, seperti inflasi dan kenaikan tarif layanan bandara. 

“Di mana, kondisi ini secara keseluruhan memberikan tekanan infrastruktur terhadap struktur biaya operasional,” ungkap Achmad, dalam Paparan Publik, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga: Pendapatan Naik 2,1%, Begini Kinerja AirAsia Indonesia (CMPP) Hingga Kuartal III-2025

Tantangan selanjutnya adalah pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pergerakan nilai tukar berpengaruh pada biaya-biaya transaksi yang berbasis dolar AS, khususnya untuk biaya sewa pesawat, perawatan serta pembelian suku cadang. Hal ini berdampak langsung pada profitabilitas perseroan. 

Ketiga, fluktuasi harga avtur, mengingat bahan bakar merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam operasional penerbangan. 

Kemudian, kinerja CMPP juga masih terhambat oleh keterbatasan armada aktif. Sehingga jumlah pesawat operasional yang belum optimal membatasi kapasitas pertumbuhan rute.

“Kondisi ini membatasi ruang terhadap perseroan dalam membuka rute-rute baru maupun meningkatkan frekuensi penerbangan,” tuturnya. 

Yang jadi tantangan lainnya, antara lain regulasi tarif domestik, persaingan ketat di pasar utama, dan ketegangan geopolitik di Asia. 

Meski demikian, perusahaan juga tetap berupaya memaksimalkan kinerja di tengah beragam tantangan yang ada. Hal ini tercermin dari pencapaian operasional perseroan hingga periode kuartal ketiga tahun ini. 

Sepanjang kuartal III-2025, perseroan telah mengangkut 4,4 juta penumpang dan melayani 30 rute penerbangan yang terdiri dari 8 rute domestik dan 22 rute internasional. 

Indonesia AirAsia mengoperasikan 29.731 penerbangan hingga akhir September 2025 dengan kapasitas 5,35 juta kursi dan tingkat keterisian penumpang (load

factor) sebesar 83%. 

Baca Juga: Catat! Indonesia AirAsia Pindahkan Penerbangan Domestik ke Terminal 2E Soekarno-Hatta

AirAsia Indonesia juga berhasil membuka tiga rute internasional baru, yakni Denpasar–Adelaide, Denpasar–Darwin, dan Surabaya–Don Mueang, serta empat rute domestik, yaitu Jakarta–Manado, Surabaya–Balikpapan, Balikpapan–Berau, dan Balikpapan–Tarakan.

Sepanjang Januari hingga September 2025, Indonesia AirAsia telah mengangkut lebih dari 770 ribu wisatawan mancanegara ke Indonesia. Jumlah terbesar berasal dari Malaysia sebanyak 212 ribu wisatawan dan Australia sebanyak 145 ribu wisatawan, yang menunjukkan kuatnya minat dua pasar utama tersebut terhadap berbagai destinasi di Indonesia. 

“Hasil yang dicapai ini mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi penguatan jaringan dan efisiensi operasional. Tahun ini Indonesia AirAsia menambah sejumlah rute baru, baik domestik maupun internasional, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan layanan dan menghadirkan konektivitas yang lebih baik bagi para wisatawan,” tambah dia. 

Memasuki tahun 2026, perseroan telah menetapkan sejumlah prioritas strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan secara berkelanjutan. 

Perusahaan menargetkan perluasan operasional seiring pemulihan armada, dengan fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berorientasi pada profitabilitas. 

Di sektor domestik, perusahaan menyiapkan langkah untuk memperluas jangkauan pasar dengan memperkuat konektivitas antar kota, sekaligus mendorong pengembangan jaringan rute yang lebih merata di berbagai wilayah Indonesia. 

“Indonesia AirAsia juga berfokus pada peningkatan kinerja rute internasional melalui penguatan jumlah penumpang dan perbaikan pendapatan per kursi pada rute-rute dengan posisi pasar yang kuat. Dari sisi operasional, perusahaan akan memaksimalkan utilisasi pesawat melalui penjadwalan rotasi yang lebih efisien sebagai bagian dari strategi menekan biaya operasional per kursi,” tandasnya. 

Selanjutnya: Hasil Syed Modi India International 2025, 3 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final

Menarik Dibaca: Hasil Syed Modi India International 2025, 3 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×