Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Kepercayaan ini tentunya semakin mendorong BIRD untuk terus memberikan dan mengembangkan Bluebird sebagai perusahaan penyedia solusi transportasi kepada para penumpang dan pelanggan setia.
"Kami tentu bersyukur dengan peningkatan yang berhasil kami raih, namun demikian hal ini tidak lalu menjadikan kami berpuas diri. Meski kinerja perseroan sangat terdampak akibat pandemi, namun sejalan dengan berbagai langkah pemulihan dan terjadinya mobilitas orang maupun barang, kami terus berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan para penumpang dan pelanggan Bluebird Group" ungkap Noni.
Baca Juga: Bandros, bus wisata yang menjadi daya pikat wisata di Bandung
Peningkatan kinerja dari perusahaan juga didukung oleh ketatnya penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19. Guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna Bluebird selalu melakukan penyemprotan cairan desinfektan di seluruh armada taksi, melakukan pengecekan temperatur bagi pengemudi sebelum beroperasi.
Tak hanya itu, seluruh armada taksi Bluebird juga telah dilengkapi hand sanitizer serta dilakukan pengaturan tempat duduk dalam mobil untuk menjaga jarak aman. Pengemudi Bluebird juga diwajibkan memakai masker dan dipastikan kesehatannya lewat pemeriksaan kesehatan secara bergulir termasuk rapid test sebelum beroperasi.
Sementara itu, kini pihaknya masih menyusun anggaran dan target kinerja untuk 2021. Di semester I/2021 pihaknya masih berhati-hati dan lebih realistis mengantisipasi kinerja perseroan karena masih terdampak pandemi covid-19. Kendati demikian, BIRD memproyeksikan bisa kembali membukukan laba pada semester kedua tahun depan.
Selanjutnya: Blue Bird gandeng I.Saku untuk transaksi non-tunai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News