Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Efisiensi anggaran yang didorong pemerintah rupanya turut memberikan dampak kepada PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) yang bergerak di industri MICE (meetings, incentives, conventions, dan exhibitions).
Pada semester I-2025, pendapatan bersih DYAN turun 14,46% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 668,67 miliar. Melongok laporan keuangannya, memang seluruh pos pendapatan kompak turun.
Koreksi terdalam dialami segmen konvensi dan eksibisi yang pendapatannya terjun bebas menjadi Rp 60,54 miliar dari Rp 123,13 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kata lain, terjadi penurunan hingga 50,83% secara YoY.
Baca Juga: Dyandra (DYAN) Siapkan 50 Proyek hingga Akhir 2025, Optimis di Tengah Fluktuasi Pasar
Tak jauh berbeda, pendapatan segmen lainnya juga turun, dengan segmen penyelenggara acara turun 14,78% secara YoY menjadi Rp 572,70 miliar, segmen hotel turun 9,93% secara YoY menjadi Rp 24,77 miliar, dan segmen pendukung acara turun 10,24% secara YoY menjadi Rp 10,25 miliar.
Corporate Secretary PT Dyandra Media International Tbk Mirna Gozal menyebut, penurunan pendapatan ini terjadi imbas efisiensi pemerintah yang membuat permintaan otomatis menurun, khususnya pada segmen penyelenggara acara, konvensi dan eksibisi, serta hotel.
“Di periode yang sama tahun lalu diselenggarakan event global terbesar World Water Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, sedangkan di semester pertama tahun ini belum ada permintaan akan penyelenggaraan event dari sektor pemerintah,” ungkap Mirna kepada Kontan, Senin (4/8/2025).
Selain itu, efisiensi yang dilakukan pemerintah juga membuat berbagai kegiatan operasional dan non operasional berkurang, termasuk perjalanan dinas, rapat , seminar, dan kegiatan sejenis lainnya.
Maka dari itu, Mirna bilang kini DYAN akan lebih banyak mengejar pendapatan melalui korporasi dan asosiasi untuk memperluas permintaan pasar MICE.
Sebagaimana segmen penyelenggara acara menjadi tulang punggung pendapatan, DYAN akan menggenjot segmen ini. Salah satunya dengan fokus mengembangkan event IP (intellectual property) seperti Halal Indo, IIMS, Projek-D, Deep Extreme Indonesia, Indowood Espo, dan lainnya.
Baca Juga: Pendapatan Dyandra (DYAN) Tumbuh 10% di 2024, Ini Katalis Pendorongnya
Tanpa membeberkan angka rincinya, Mirna bilang tahun ini DYAN menganggarkan belanja modal (capex) sekitar 3% dari proyeksi pendapatan selama tahun 2025.
Anggaran ini dipergunakan untuk perbaikan infrastruktur, yakni renovasi Hotel Amaris Pekanbaru dan Dyandra Convention Center Surabaya, serta pengembangan dan pembelian aset di bisnis tourism leisure, yakni pengembangan wahana di Taman Mini Indonesia Indah.
Sejalan dengan penurunan di pos pendapatan, laba kotor DYAN pun turun 25,87% secara YoY menjadi Rp 199,59 miliar. Laba operasional turun jauh lebih banyak, yakni sebesar 69,50% secara YoY menjadi Rp 31,20 miliar.
Dalam periode ini, DYAN juga mengalihkan seluruh saham di entitas anak PT Visicita Imaji Semesta. Perseroan mengakui adanya penghapusan nilai goodwill sebesar Rp 20 miliar sebagai bagian dari beban lain-lain dalam laporan laba rugi serta penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Dus, laba bersih DYAN dalam periode ini tercatat mengalami koreksi yang jauh lebih dalam, yakni sebesar 77,42% secara YoY menjadi Rp 19,23 miliar. Kendati begitu, manajemen menilai akumulasi penurunan nilai cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan goodwill.
Selanjutnya: Negosiator Dagang Jepang Desak AS Segera Berlakukan Pemangkasan Tarif Mobil 15%
Menarik Dibaca: Bukan Cuma Kulit Tapi Kulit Kepala Juga Perlu Eksfoliasi, Ini Alasan dan Tipsnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News