kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Moncer, Adaro Minerals (ADMR) Yakin Prospek Batubara Kokas Menjanjikan


Kamis, 03 Maret 2022 / 13:11 WIB
Kinerja Moncer, Adaro Minerals (ADMR) Yakin Prospek Batubara Kokas Menjanjikan
ILUSTRASI. Area produksi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga batubara global mampu membantu PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) untuk meraih kinerja yang cemerlang sepanjang tahun 2021.

Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini mencetak kenaikan pendapatan usaha sebesar 273,21% (yoy) menjadi US$ 460,17 juta di tahun lalu. 

Bersamaan dengan itu, ADMR meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 115,11 juta. Padahal, di tahun 2020, emiten ini menderita rugi bersih 28,28 juta.

Dari sisi operasional, produksi batubara ADMR tumbuh 23% (yoy) menjadi 2,3 juta ton di tahun 2021. ADMR juga mampu menjual 2,3 juta ton batubara di tahun 2021 atau naik 63% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira menyampaikan, secara umum fundamental pasar batubara masih tetap kuat di tahun 2022. ADMR pun akan terus memaksimalkan upaya untuk fokus terhadap keunggulan operasi bisnis inti.

Baca Juga: Pendapatan Usaha Adaro Minerals Indonesia (ADMR) Melonjak 273,21% di Tahun 2021

“Kami akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga arus kas, dan mempertahankan posisi keuangan yang solid,” ungkap dia, Rabu (2/3).

Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan target kinerja maupun rencana produksi batubara ADMR di tahun ini.

Dalam catatan Kontan.co.id, ADMR bergerak di bidang pertambangan batubara kokas atau metalurgi melalui beberapa anak usahanya. Dari lima anak usaha ADMR, masing-masing memiliki konsensi tambang berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Sampai saat ini, ADMR melalui anak usahanya telah mengoperasikan dua konsensi PKP2B, yakni melalui PT Lahai Coal (LC) dan PT Maruwai Coal (MC). ADMR memiliki cadangan batubara mencapai 170,7 juta ton dan sumber daya batubara sebanyak 980 juta ton.

Febriati mengatakan, batubara kokas merupakan bahan baku material dalam pembuatan baja. Hal ini didukung oleh karakteristik batubara kokas keras (hard coking coal) yang memiliki kandungan abu dan fosfor yang rendah, serta vitrinit yang tinggi.

Permintaan terhadap batubara kokas cukup tinggi, yang mana ADMR menjual produknya ke China, Jepang, termasuk untuk pasar domestik Indonesia. 

Baca Juga: Pendatang Baru IPO Januari Kompak Mencetak Untung, Ini Kata Analis

“Kami yakin prospek batubara kokas/metalurgi akan tetap positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya permintaan atas besi baja,” terang dia.

Manajemen ADMR akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasional sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan. ADMR pun berkomitmen untuk terus mempertahankan marjin yang sehat dan keberlanjutan pasokan batubara kepada pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×