Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V berhasil membukukan pendapatan unaudit mencapai Rp 5,3 triliun sepanjang 2020. Asal tahu saja, realisasi ini naik 27% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 4,18 Triliun.
Raihan ini juga menasbihkan kinerja perusahaan pelat merah tersebut tetap mumpuni di masa sulit akibat dampak dari pandemi virus corona.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, raihan tersebut adalah buah kerja keras atas transformasi yang terjadi selama dua tahun terakhir.
"Sejak 2019, kami telah menancapkan pondasi kuat untuk merubah PTPN V ke arah yang lebih baik. Ketaatan pada aturan, validitas data, transformasi digital, dan kembali ke khittah kami sebagai perusahaan perkebunan negara yang hadir untuk sawit rakyat, membantu mengarungi tahun 2020 dengan baik hingga mencatatkan hasil yang positif," kata dia dalam rilis yang diterima Kontan.co.id.
Baca Juga: Komisi VII DPR kebut pembahasan RUU energi baru dan terbarukan (EBT)
Jatmiko menambahkan, bahwa pendapatan yang diraih pada tahun ini, melampaui target pemegang saham yang mematok pendapatan sebesar Rp 4,6 triliun. Realisasi pendapatan kali ini lebih tinggi 14,37% dari ekspektasi shareholders.
Dari pendapatan tersebut, Jatmiko mengatakan PTPN V berhasil mencatatkan net profit margin 7,6% sehingga laba setelah pajak unaudit perusahaan mencapai Rp 405 miliar. Angka itu juga melonjak dari raihan tahun sebelumnya sebesar Rp 67,29 miliar.
"Kami bersyukur dari segi finansial laba setelah pajak tahun 2020 mencapai Rp 405 miliar dan ini adalah rekor tertinggi sepanjang 12 tahun terakhir", ungkap Jatmiko.
Pencapaian finansial tersebut tidak terlepas dari produktivitas Perusahaan yang juga mencatatkan rekor tertinggi.
"Alhamdulillah produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) sawit kami tertinggi sepanjang sejarah PTPN V berdiri yakni mencapai 23,87 ton per hektare per tahun atau 0,46% di atas RKAPP dan meningkat 0,81% dibanding tahun sebelumnya," tambah dia.
Peningkatan produktivitas tersebut berbanding lurus dengan produksi TBS yang mencapai 1,59 juta ton di sepanjang 2020 atau meningkat dari tahun 2019 yang 1,46 juta ton.
Sedangkan untuk produk utama seperti CPO dan PKO, PTPN V telah memproduksi hingga 544.010 ton CPO dan 107.875 ton PKO (palm kernel oil/minyak inti sawit) dengan masing-masing rendemen mencapai 21,39% atau 4,24%.