Kinerja Segmen Nikel Aneka Tambang (ANTM) Naik, Sumbang Laba Hingga Rp 3,53 Triliun

Kamis, 11 September 2025 / 19:53 WIB

ILUSTRASI. Antam mengumumkan peningkatan laba dari penjualan segmen nikel pada periode semester I-2025, yakni sebesar Rp 3,53 Triliun.

Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota holding pertambangan MIND ID, Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan peningkatan laba dari penjualan segmen nikel pada periode semester I-2025.

Corporate Secretary Faisal Alkadrie menyebut laba segmen nikel pada periode semester I-2025 melesat menjadi Rp 3,53 triliun jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 148 miliar.

"Laba segmen nikel melesat menjadi Rp 3,53 triliun dari yang sebelumnya Rp 148 miliar pada paruh yang sama di tahun 2024," ungkap Faisal dalam agenda Publik Exspose, Kamis (11/09/2025).

Baca Juga: PTK Tetapkan 4 Strategi, Perkuat Daya Saing Maritim dan Kontribusi Energi Nasional

Faisal juga mengakui, bahwa penjualan pada segmen nikel menjadi salah satu motor penting dalam pertumbuhan Antam dari sisi operasional. Secara angka, penjualan segmen nikel meningkat 125% dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Penjualan komoditas nikel baik itu feronikel dan biji nikel ini naik. Jadi naik 125% senilai Rp 7,87 triliun dan kalau kita bandingkan tahun sebelumnya Rp 3,5 triliun," jelas dia.

Peningkatan permintaan nikel juga mendorong Antam meningkatkan produksinya pada paruh pertama tahun ini.

Tercatat, produksi biji nikel melonjak 117% menjadi 9,10 juta wet metrik ton (wmt) dengan volume penjualan yang juga meningkat 144% menjadi 8,2 juta wmt.

"Ini juga membawa Antam untuk catat rekor penjualan bijih nikel triwulan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal kedua tahun 2025," ungkapnya.

Pengembangan kinerja sektor nikel ungkap Faisal juga dinilai memperkuat posisi strategis Antam khususnya dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik nasional atau Electric Vehicle (EV) terintegrasi di dalam negeri.

"Kita dorong melalui pembangunan fasilitas industri pendukung di Karawang dan juga Halmahera Timur bersama dengan mitra strategis global, CBL," tambahnya.

Untuk diketahui, dalam catatan Kontan, Antam memang tengah menggarap proyek baterai EV terintegrasi, bersama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL), yang merupakan anak usaha dari perusahaan baterai terbesar dunia asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Adapun, secara kinerja keuangan keseluruhan, Antam membukukan lonjakan laba bersih sebesar 240% pada semester pertama 2025 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Emiten tambang ini meraih laba periode berjalan senilai Rp5,14 triliun, melesat dibandingkan Rp1,51 triliun pada semester I-2024.

Antam juga mencatatkan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp7,11 triliun atau naik 194% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,42 triliun.

Meski sektor nikel melesat, segmen emas tercatat masih menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan.

Pada semester I-2025, penjualan emas tercatat Rp49,54 triliun, tumbuh 163% dibandingkan Rp18,83 triliun pada periode sama 2024. Produk emas menyumbang 84% terhadap total penjualan Antam.