Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen consumer goods dan produk personal care, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) optimistis bisnisnya bakal bertumbuh di tahun ini. Selain produk baru akan ada aksi korporasi baru yang akan segera dituntaskan
Menurut Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk menjelaskan aksi korporasi tahun ini masih dalam pembicaraan joint venture dengan salah satu perusahaan dari Malaysia.
Sayang informasi lengkap perusahaan serta bentuk kerja sama belum dapat dibeberkan. "Masih confidential. Akan diselesaikan tahun ini," kata Harry Sanusi kepada Kontan.co.id, Kamis (18/1).
Aksi joint venture ini bukan hal baru bagi KINO. Tahun lalu, KINO baru saja berkerjasama dengan perusahaan asal Thailand, Malee Capital Company Limited (Malee) untuk membentuk dua perusahaan patungan atau joint venture sekaligus.
Jika pada tahun 2017 perseroan ini hanya mematok pendapatan konservatif alias sama dengan tahun sebelumnya, maka di 2018 ini KINO cukup percaya diri kinerja bisa tumbuh. "Target pendapatan 2018 bisa naik 10% dan profit naik 50%," jelas Harry.
Rencana meraih kenaikan pendapatan lewat peluncuran sekitar 50 Stock Keeping Unit (SKU) di tahun ini. Adapun kategori produknya berkutat di produk pereda panas dalam, personal care dan home care.
Produk tersebut merupakan inovasi dari internal perusahaan. "Kontribusi pendapatan dari produk eksisting sebesar 70% dan produk baru 30%,"tambahnya.
Sedangkan untuk peningkatan laba profit dari efisiensi di back line. Mulai dari sisi back office, pabrik dan lainnya. Hanya saja di bagian marketing dan juga sales tetap digenjot.
Menilik laporan keuangan hingga kuartal III-2017, pendapatan KINO masih turun 13% menjadi Rp 2,34 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Padahal di periode yang sama tahun lalu KINO mampu meraih penjualan senilai Rp 2,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News