kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kino Indonesia menambah produk perawatan tubuh


Sabtu, 26 Agustus 2017 / 12:30 WIB
Kino Indonesia menambah produk perawatan tubuh


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  PT Kino Indonesia Tbk bakal menambah sebanyak 20 stock keeping unit (SKU) di lapak selama semester II-2017. Semuanya produk kategori personal care atawa perawatan tubuh. Hingga pertengahan Agustus 2017, produsen Ovale dan Resik-V itu sudah merilis lima SKU baru.

Informasi dalam situs resmi Kino Indonesia menyebutkan, sepanjang tahun 2015 ada 644 SKU. Sementara jumlah merek produk mereka terhitung sebanyak 22.

Penambahan SKU adalah upaya Kino Indonesia memperbaiki kinerja semester I- 2017 yang tak menggembirakan. "Untuk itu kami terus melakukan penetrasi pasar yang lebih luas serta menambah produk-produk baru," terang Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (24/8).

Dari Januari hingga Juni 2017 kemarin, penjualan Kino Indonesia menyusut 26,80% menjadi Rp 1,42 triliun. Semua kategori produk kompak mencatatkan penurunan penjualan. (lihat tabel)

Kino Indonesia mengambinghitamkan daya beli konsumen sebagai momoknya. Emiten yang tercatat dengan kode saham KINO di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menilai, daya beli konsumen pada semester I-2017 turun dalam ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Pada saat yang sama, perilaku belanja konsumen juga bergeser. Semakin banyak konsumen yang membeli produk melalui lapak online. Sementara nyaris seluruh produk Kino Indonesia diperjual-belikan di gerai ritel fisik.

Alhasil, kian keringlah capaian penjualan Kino Indonesia. "Saya lihat pemakaian pulsa yang melonjak karena kebutuhan konsumen dalam beraktivitas di dunia digital, bisa jadi contohnya," tutur Harry.

Namun begitu, Kino Indonesia tetap berupaya optimistis. Sebelumnya, mereka menargetkan penjualan tahun ini sama dengan capaian tahun 2016 yakni Rp 3,49 triliun.

Sepanjang tahun 2017, Kino Indonesia menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 80 miliar. Sebanyak 50% di antaranya sudah mereka pakai untuk membeli mesin produksi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×