kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisah Inspiratif Wirausahawan Muda Menuju Bisnis Daring dengan Dukungan Mastercard


Kamis, 15 Juni 2023 / 15:11 WIB
Kisah Inspiratif Wirausahawan Muda Menuju Bisnis Daring dengan Dukungan Mastercard
ILUSTRASI. Fitrah dan Ibu Ai Saat Peluncuran Program Strive Indonesia 4 April 2023 lalu.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Menjadi wirausaha menjadi impian bagi Fitrah Kusumaningtyas, seorang wirausahawan muda asal Mekarsari, sebuah desa kecil di Bandung, Jawa Barat. Pada tahun 2018, ia memulai usahanya dengan menjual berbagai macam roti dari rumah ke rumah atau menitipkannya di warung sekitar. Namun, Fitrah cukup kesulitan mempromosikan produknya karena desa tempat tinggalnya yang kecil dan minim pengetahuan tentang dunia bisnis.

Ia pun sempat kesulitan, bahkan sampai menghentikan bisnisnya karena pandemi yang melanda pada 2020. Namun, keberuntungan hadir saat ia mendengar tentang program bimbingan digital dari MicroMentor Indonesia (MMI). MMI adalah program kemitraan antara Mastercard Center for Inclusive Growth, Bank Commonwealth, dan Mercy Corps Indonesia. Program ini memang dirancang guna membentuk masa depan ekonomi Indonesia dan mengubah kehidupan banyak orang. 

Selain itu, MMI menjadi platform yang menghubungkan wirausahawan dengan relawan profesional dan mentor berpengalaman untuk membimbing mereka dalam meraih kesuksesan. Per Desember 2022, MMI telah mengembangkan dari 187.000 usaha kecil dan memiliki 27.000 relawan mentor di Indonesia.

Melalui program tersebut, Fitrah memperoleh banyak pelajaran bisnis yang berharga, semisal memperhitungkan harga pokok penjualan dan keuntungan, memasarkan produknya melalui platform digital, menggunakan dompet elektronik, atau menambahkan label agar kemasan semakin menarik. Kabar baiknya, pelatihan itu turut membantunya memperoleh sertifikat halal untuk meningkatkan jumlah pelanggan.

Setelah mengikuti pelatihan MMI, penjualannya kini meningkat lima kali lipat menjadi Rp2,5 juta per bulan dari cuma Rp500 ribu per bulan. Keberhasilan ini juga berkat mentor Fitrah yang menyarankannya untuk memanfaatkan socio-commerce dan marketplace

Bisnisnya kini menjadi sumber pendapatan utama bagi keluarganya dan telah menciptakan peluang kerja bagi orang lain di lingkungannya. Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Rukhil Khotobah, seorang pengusaha asal Malang, Jawa Timur, yang menjual produk makanan renyah dan sehat. 

Rukhil mengungkapkan, usahanya juga mengalami berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan bisnis pun semakin ia rasakan karena tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi, sehingga kalah bersaing dalam memasarkan barang dengan cara digital. “Saya tidak terlalu paham teknologi dan media sosial,” kata Rukhil.

Sebelum menemukan mentor yang tepat, Rukhil belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai pemasaran digital. Tapi dengan bantuan yang diberikan pelatihan MMI, Rukhil mampu meningkatkan keahliannya di bidang pemasaran digital. 

“Mentor saya sangat membantu, terutama dalam meningkatkan pemahaman saya tentang bagaimana menggunakan pemasaran digital secara efektif. Saya tidak lagi bergantung pada promosi produk secara luring di pasar, dan sekarang banyak pelanggan saya yang memesan secara daring,” tambahnya.

Keahlian yang semakin bertambah membuat Rukhil bertekad memasarkan bisnisnya secara digital. Bahkan, setelah mengikuti pelatihan MMI, Rukhli mampu memproduksi lebih dari 11.000 kg dan meraup pendapatan lebih dari Rp90 juta dalam waktu tiga bulan.

Mastercard pun mencatat hasil evaluasi selama bulan Oktober-November tahun lalu menunjukkan wirausahawan yang dibimbing melalui platform MMI mampu meningkatkan keberlangsungan usaha, membuka lapangan kerja, dan pendapatan yang lebih tinggi.

Untuk itulah mengapa program MMI dibuat. Pasalnya, usaha kecil memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia. Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang sebagian besar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61%, hanya 32,44% dari 64 juta UMKM yang telah memasuki ekosistem digital, dan 28,12% atau 18 juta UMKM masih belum memiliki akses ke pembiayaan formal.

Untuk mengatasi kesenjangan digital ini, Mastercard bermitra dengan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Mercy Corps Indonesia baru-baru ini meluncurkan Mastercard Strive Indonesia guna memberikan kesempatan yang setara bagi pelaku usaha kecil. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu usaha kecil beralih ke digital, memperluas jaringan mereka, demokratisasi akses terhadap kredit, serta memperkuat ekosistem pendukung usaha kecil. Dengan target untuk membantu 300.000 usaha kecil di Indonesia, Mastercard Strive Indonesia siap memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia berkembang dalam ekonomi digital layaknya Fitrah.

Ketika usaha kecil tumbuh, komunitas dan ekonomi lokal juga ikut tumbuh. Oleh karena itu, Mastercard yakin bahwa masih banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan usaha kecil dengan memberdayakan mereka secara digital dan menggali potensi untuk memajukan ekonomi yang  inklusif di Indonesia.

Program Mastercard Strive Indonesia adalah kelanjutan dari Mastercard Academy 2.0, sebuah inisiatif yang berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2019 untuk membekali 100.000 masyarakat Indonesia untuk menjawab kebutuhan industri digital ekonomi digital. Hingga Desember 2022, Mastercard Academy 2.0 telah melampaui target dan menjangkau lebih dari 280.000 penerima manfaat. Sejak tahun 2017, Mastercard telah membantu lebih dari 280.000 wirausahawan dengan persentase 62% perempuan dan 68.000 pelajar. 

Tak hanya itu, Mastercard juga berkolaborasi dengan Mercy Corps Indonesia untuk memberikan bantuan kepada 1.600 orang yang kehilangan tempat tinggal. Selama pandemi pada 2020 lalu, Mastercard turut mendukung lebih dari 30.000 individu di Jakarta dengan memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar selama krisis kesehatan.

Keberhasilan program-program ini terjadi berkat kolaborasi dari berbagai kelompok dan organisasi yang berbeda, termasuk Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Grab, Bank Commonwealth, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan kolaborasi yang sudah terjalin, Mastercard berkomitmen untuk membawa 1 miliar orang dan 50 juta usaha mikro dan kecil ke dalam ekonomi digital pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×