Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmennya dalam penguatan di sisi hilir perikanan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, salah satu kegiatan hilirisasi yang sangat penting diantaranya konsolidasi atau pengumpulan ikan hasil tangkapan atau hasil panen melalui pembangunan sarana penyimpanan seperti gedung beku ikan.
"Terkait hal tersebut, pada hari ini kami mengadakan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung beku ikan berkapasitas 300 ton di TPI Karangsong Indramayu," ujar Artati dalam siaran pers, Senin (24/1/2022).
Artati menambahkan, program penangkapan ikan terukur yang tengah dijalankan KKP akan berjalan lancar apabila didukung oleh kegiatan di sektor hilir (hilirisasi) yang mampu menjamin ketersediaan dan keterjangkauan ikan bagi masyarakat.
Baca Juga: PNBP Penangkapan Ikan Terukur Diprediksi Capai Rp 3 Triliun di Tahun 2022
Demikian juga dengan program perikanan budidaya, yang diproyeksikan untuk memberikan potensi ekonomi yang besar dan menyerap tenaga kerja. "Itulah kenapa kita perlu garap dengan serius bersama-sama," jelas Artati.
Adapun pembangunan gudang beku ikan ini bertujuan antara lain untuk mengatasi kekurangan sarana penyimpanan di TPI Karangsong di mana sebelumnya hanya tersedia 1 gudang beku kapasitas 140 ton.
Selain itu, gudang beku menampung hasil tangkapan nelayan Karangsong yang merupakan pelabuhan pendaratan ikan terbesar di Indramayu dengan volume produksi mencapai 20 ton sampai30 ton per hari serta menjaga kualitas mutu hasil tangkapan ikan nelayan.
Tujuan lain yakni menjalankan fungsi penyedia stok (buffer stock) ikan antarmusim. Artati berharap, pemerintah daerah mampu memanfaatkan sarana yang disediakan secara kondusif, berkelangsungan dan berkelanjutan.
Baca Juga: KKP Siapkan 2 Kebijakan Buka Peluang Investasi Bidang Kelautan dan Perikanan
"Gudang beku diharapkan juga menciptakan multiplier effect berupa penyerapan tenaga kerja dan peningkatan skala usaha nelayan, hingga pengolah dan pemasar hasil perikanan," kata Artati.