Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Kebutuhan gudang beku di Kabupaten Indramayu sekitar 1.000 ton. Artati berharap pembangunan ini menjadi stimulus supaya koperasi atau BUMD mampu membangun sendiri gudang beku untuk memenuhi kebutuhannya di Indramayu.
Sebagai informasi, pembangunan gudang beku (Cold Storage) 300 ton ini akan berlangsung selama 135 hari kalender melalui proses lelang secara terbuka dan melalui reviu Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), Inspektorat Jenderal KKP. Dalam hal pengawasan, KKP bekerja sama dengan Kejaksaan Agung RI.
Karenanya, Artati mengingatkan agar semua pihak yang terkait langsung dalam pembangunan Gudang beku ini, baik kontraktor pelaksana, serta konsultan pengawas dan perencana, dapat berkinerja secara profesional dan berintegritas.
Baca Juga: KKP Targetkan Akselerasi Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di 2022
Adapun Bupati Indramayu, Nina Agustina menyebut bahwa keberadaan gudang beku sangat penting bagi Kabupaten Indramayu. Dengan adanya pembangunan gudang beku bantuan KKP kapasitas 300 ton, maka ini menjadi gudang beku dengan kapasitas terbesar di Kabupaten Indramayu.
“Semoga dapat mengatasi permasalahan akses pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan,” ujar Nina.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan tiga program prioritas yang menjadi terobosan KKP.
Pertama, penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan untuk keberlanjutan ekologi.
Kedua, pengembangan perikanan budidaya berorientasi pada ekspor, dengan komoditas unggulan di pasar global, yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Ketiga, pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News