kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KKP dorong percepatan hilirisasi inovasi dengan business matching


Selasa, 09 Oktober 2018 / 15:44 WIB
KKP dorong percepatan hilirisasi inovasi dengan business matching
ILUSTRASI. Nelayan Menuangakan Tangkapan Udang


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) sebagai unit kerja di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong percepatan hilirisasi hasil inovasi riset kelautan dan perikanan untuk dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui kemitraan dengan industri.

Langkah tersebut dilakukan BRSDM dengan menyelenggarakan pertemuan 'Science and Innovation Business Matching' (SIBM), pada 9 Oktober 2018, di Ballroom KKP, Gedung Mina Bahari III.

"Pertumbuhan ekonomi nasional yang bersumber dari riset dan inovasi kelautan dan perikanan, peningkatan reputasi dan pengembangan lembaga, sekaligus berkontribusi terhadap kepentingan finansial termasuk kesejahteraan inventor,” papar Sjarief dalam keterangan resmi, Selasa (9/10).

Lebih lanjut dijelaskan Sjarief, bahwa SIBM akan menjadi agenda bulanan untuk memaparkan hasil – hasil riset inovasi yang dihasilkan oleh BRSDM kepada mitra atau calon investor dalam pengembangan inovasi tersebut. Apalagi angka riset Indonesia dalam sektor kelautan dan perikanan masih minim.

Menurut data dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tingkat pencapaian hilirisasi riset inovasi di industri di Indonesia masih sekitar 3-5%, terpaut jauh dengan tingkat keberhasilan China di 25% ataupun Amerika Serikat dan Eropa 10-15%.

Rendahnya kesuksesan ini berkaitan dengan minimnya kerja sama antar lembaga penelitian dengan industri.

Maka melalui SIBM, kerja sama dengan mitra industri, menjadi salah satu cara sinergi pemerintah dan akademisi untuk menghasilkan inovasi kelautan dan perikanan

Dalam giat ini, BRSDM turut serta meluncurkan produk inovasi, berupa: (1) Mini AIS (Automatic Identification System), yakni transponder AIS berukuran kecil untuk meningkatkan keselamatan nelayan, khususnya nelayan kecil (<3 GT); serta (2) Patin Perkasa (Patin suPER Karya Anak bangSA).

Selain itu, juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara unit teknis riset dengan mitra DU/DI dalam pengembangan inovasi riset yang dihasilkan, di antaranya Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara KKP dengan PT. Martha Tilaar, terkait dengan pengembangan riset dan peningkatan kesejahteran masyarakat KP dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara BRSDM dengan Pemkab Majene, perihal pengembangan riset dan SDM KP.

BRSDM juga melakukan penandatanganan kerja sama pra-lisensi, meliputi:

1. Kerja sama antara Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan dengan Direktur PT. Martina Berto, Tbk. Perihal Produk kosmetik dan obat tradisional berbasis bahan aktif dari laut

2. Kerja sama antara Kepala Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan dengan Direktur PT Sanbe Farma / PT. Caprifarmindo perihal Vaksin Hydrogalaksi

3. Kerja sama antara Kepala Balai Riset Budidaya Ikan Hias dengan Direktur PT. Biocon Natural Indonesia perihal Pengembangan Magot

4. Kerja sama antara Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan dengan Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Provinsi Jawa Barat. Calon induk Patin Perkasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×