Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Keberhasilan ini diakui Yosep, Ketua Koperasi Flotim Mina Mandiri. “Dengan kehadiran KKP, maka kami semakin merasakan bagaimana menikmati apa yang diberikan dari pemerintah pusat dan ekonomi kami semua semakin meningkat,” ujar Yosep.
Sementara itu dari sisi permodalan usaha, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto sebagai penanggung jawab SKPT Biak menyebutkan bahwa Ditjen PDSPKP telah menjadi penghubung nelayan dengan lembaga bank dan nonbank untuk mengakses permodalan
“Tercatat pada bulan Mei 2020, terdapat 42 nelayan yang telah menerima pencairan KUR BNI sebesar Rp2,1 miliar dan 19 KUB telah menerima pencairan LPMUKP dengan total sebesar Rp2,06 miliar,” terang Catur.
Baca Juga: Ekosistem Keuangan BNI Sentuh Ponpes di Bondowoso, Ikan Nelayan Bisa Diekspor
Tak hanya mempersiapkan di sisi hulu, Catur Sarwanto memastikan pihaknya juga mempersiapkan aspek hilir sebagai integrasi bisnis SKPT Biak Numfor. Beberapa yang telah dilakukan di antaranya mempromosikan peluang usaha dan Investasi Kabupaten Biak Numfor dalam forum bisnis.
Hasil dari kegiatan ini yaitu adanya penandatanganan rencana investasi Gudang beku dari PT. Lautan Pasifik Indonesia dan pembangunan pabrik es dari pihak swasta.
Kemudian mengajak pemilik kapal dari Indramayu, Pati, Bitung dan Gorontalo untuk menangkap ikan di WPPNRI 717 serta menyimpan ikannya di ICS SKPT Biak.
"Kita menargetkan tahun ini ICS SKPT Biak bisa menjual ikan keluar Biak dan mudah mudahan dapat melakukan ekspor pada kesempatan selanjutnya," tandasnya.
Selanjutnya: Optimis, Menatap Pasar Finansial 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News