Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melihat harga pakan ikan yang semakin mahal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penggunaan bahan baku lokal sebagai substitusi bahan baku impor. Saat ini ketergantungan akan bahan baku impor masih tinggi.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan, komponen biaya paling besar dalam usaha budidaya ikan adalah pakan, mencapai 80%.
"Instruksi dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, biaya pakan harus turun sampai 60%," ujarnya dalam Workshop Pakan Ikan Mandiri di Jakarta, Senin (7/12).
Upaya KKP mengembangkan kemandirian pakan dilakukan melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari). Melalui program ini, diharapkan akan terbentuk kelompok-kelompok baru seperti produsen pakan, penyedia bahan baku pakan, serta pemasar pakan.
Slamet menambahkan, ketergantungan Indonesia terhadap bahan baku impor untuk pakan ikan, terutama tepung ikan harus dikurangi. Pasalnya, Indonesia sangat kaya akan bahan baku pengganti tepung ikan. Potensi masing-masing wilayah berbeda-beda dan harus digali lagi.
Namun niat KKP menggunakan bahan baku lokal bisa jadi tidak berjalan mulus di lapangan. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Sudirman bilang, bahan baku lokal punya hambatan dalam hal ketersediaan dan harga.
"Banyak pabrik tepung ikan di dalam negeri tidak beroperasi lagi karena kesulitan mendapatkan ikan untuk bahan bakunya," ujar Sudirman kepada KONTAN, Selasa (8/12). Akibat stok langka, tepung ikan lokal seringkali malah lebih mahal daripada yang impor.
Menurut Sudirman, kalau menggunakan tepung ikan lokal, produsen mesti mengerek harga jualnya. Hal ini membuat produk perikanan Indonesia menjadi tidak kompetitif di pasar ekspor.
Tidak heran apabila saat ini komponen bahan baku impor dalam pakan ikan mencapai 70%. Komponen bahan baku impor dalam pakan udang malah lebih tinggi lagi yaitu di atas 80%.
Aminto Nugroho, Head of Sales Aqua Feed Operation PT Suri Tani Pemuka, anak usaha PT Japfa Comfeed Tbk juga mengakui perusahaannya masih mengimpor bungkil kedelai sebagai bahan baku pakan ikan. "Bungkil kedelai tidak ada si sini. Kalaupun ada, tidak dalam jumlah yang kami perlukan," ujarnya.
Saat ini Suri Tani Pemuka menjual pakan ikan dengan harga berkisar antara Rp 5.000 per kilogram (kg) sampai dengan Rp 10.000 per kg, dengan kenaikan rata-rata Rp 200 per kg sejak awal tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News