Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Operasi pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Indonesia terus dilakukan oleh Satgas 115 (Pemberantasan Ilegal Fishing).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, berdasarkan hasil operasi pada Juli lalu, Satgas 115 berhasil menangkap kapal ikan yang melakukan ilegal fishing dengan menggunakan 16 kapal KKP, enam kapal dari Baharkam Polri, tiga kapal Bakamla dan empat kapal TNI AL. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Total semua yang sudah kita tangkap dari bulan Juli saja 29 kapal ikan asing," ujar Menteri Susi dalam jumpa pers di Ruang Manatee, Gedung Mina Bahari 1, kantor KKP, Senin (1/8).
Susi menjelaskan, wilayah perairan Natuna menjadi tempat penangkapan beberapa kapal ikan asing. "Pada 29 Juli, Kapal KKP Orca 01, berhasil menangkap satu kapal ikan asing, pada 27 Juli Kapal Orca 02 menangkap dua kapal ikan asing, dan Orca 03, menangkap delapan kapal ikan asing, itu semua di wilayah Natuna," paparnya.
Lalu, pada 31 Juli 2016, Kapal Hiu 13 berhasil menangkap dua kapal ikan asing di Natuna, dan KP Napoleon 049 menangkap satu kapal di perairan Arafura. Kapal Napoleon menangkap KM Bahari Nusantara, di Arafura, selanjutnya KP Baladewa menangkap dua kapal di Perairan Anambas, Natuna.
Penangkapan kapal ikan asing juga dilakukan dengan bantuan Polri, karena beberapa penangkapan yang menggunakan peledak untuk menangkap ikan. "Tentunya di luar masalah ikan, polisi yang menangani ini juga akan menyisir kalau-kalau itu disalahgunakan untuk kegiatan terorisme dan lain-lain," ujar Susi.
Susi merinci, enam kapal Baharkam Polri berhasil menangkap dua kapal ikan asing di Anambas, satu kapal di Selat Malaka dan satu kapal lagi di Halmahera.
"KP Hiu dari Bakamla menangkap dua kapal ikan asing di Natuna dan KAL Tedung Selar tangkap satu kapal di Perairan Bitung," katanya. Begitu juga dengan KRI Wiratno, KRI Sulupari dan KRI Silas Papare yang ketiganya dari TNI AL berhasil menangkap empat kapal ikan asing di Natuna pada pertengahan Juli lalu. (Yurike Budiman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News