kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Klaim Kuasai 40% Pangsa Pasar, Ini Strategi Bisnis Prodia Widyahusada


Selasa, 26 April 2022 / 20:35 WIB
Klaim Kuasai 40% Pangsa Pasar, Ini Strategi Bisnis Prodia Widyahusada


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengklaim saat ini telah memiliki 6 juta pelanggan yang menggunakan layanan Prodia. Bahkan Prodia juga telah menguasai pangsa pasar hingga 40%. 

Direktur Business & Marketing PRDA, Prodia Indriyanti Rafi S menjelaskan, untuk mendorong revenue di tahun ini, salah satu strategi bisnis yang dilakukan yakni meningkatkan dan menambah layanan test non Covid-19. Di mana setiap tahunnya, Prodia akan menambah 10 test baru. 

Dia mengungkapkan dua tahun belakangan ini perseroan memang tidak memfokuskan bisnisnya pada layanan test Covid-19. 

“Pada kuartal keempat kemarin jumlah kasus Covid-19 sudah mulai menurun. Sehingga strategi Perseroan, pemeriksaan COVID-19 bukanlah fokus utama layanan Prodia,” kata Indriyanti kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4). 

Baca Juga: Perkuat Bisnis, Prodia (PRDA) Targetkan Layanan Digital Sumbang 18%-20% Pendapatan

Sebagai informasi, di sepanjang 2021 pendapatan PRDA yang berasal dari layanan terkait pandemi-seperti tes antigen, PCR, atau antibodi hanya mencapai 16% dari total pendapatan. Nilainya setara Rp 425,3 miliar dari total pendapatan perseroan. 

Di samping itu, strategi bisnis lain yang dilakukan yakni menghadirkan medical tourism atau wisata kesehatan di Bali. Hal ini sejalan dengan dibukanya kembali Bali. 

Dia menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19, Prodia melihat adanya peluang-peluang dihadirkannya medical tourism. Hal itu berangkat dari masih banyak orang Indonesia yang belum bisa melakukan pemeriksaan kesehatan di luar negeri, sehingga mereka melakukan konsultasi secara online.

“Pertumbuhan ini hampir 100% karena selama pandemi masyarakat tidak bisa melakukan pemeriksaan dan perjalanan ke luar negeri, dan terpaksa melakukan telekonsultansi,” kata dia. 

Baca Juga: Hari Ini (18/4) & Besok (19/4) Cum Dividen Saham PRDA EAST BNGA SMCB, Mana yang Oke?

Prodia berharap, masyarakat Indonesia nantinya tak perlu lagi melakukan pemeriksaan ke luar negeri, melainkan melalui Prodia. Sebab, hasil pemeriksaan melalui Prodia ini dapat di terima di rumah sakit luar negeri. 

“Jadi pelanggan juga ga perlu melakukan test ulang lagi, hanya membawa hasil test dari Prodia saja yang memang terakreditasi international,” sambungnya. 

Sebagai informasi tambahan, saat ini Prodia juga telah menguasai pangsa pasar hampir 40% dibandingkan dengan kompetitor laboratorium independen lainnya. 

Baca Juga: Perluas Jangkauan Bisnis, Prodia (PRDA) Siapkan Rp 300 Miliar Tahun Ini

Adapun berdasarkan catatan KONTAN, PRDA mencatatkan lebih dari 2,6 juta kunjungan pasien atau meningkat 37% secara tahunan. 

Emiten laboratorium klinik ini juta mencetak lebih dari 13,7 juta volume pengujian atau naik 48% yoy. Hal itu juga didorong kepemilikan 259 outlet yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×