Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsultan real estate dan porperti, Knight Frank Indonesia, menerbitkan laporan terbaru bertajuk Jakarta Property Highlight yang merangkum performa terkini dari sektor ritel di Jakarta pada semester I-2023.
Dari segi tingkat okupansi, laporan mencatat bahwa tingkat okupansi ruang ritel saat ini berada di kisaran 78,84% atau relatif sama dengan tingkat okupansi di tahun 2022 lalu.
Walau tingkat okupansi cenderung stagnan atau berada di titik setara dengan tahun sebelumnya, semester ini mencatat adanya peningkatan untuk harga sewa ruang ritel di Jakarta. Tercatat harga sewa meningkat sebesar 3,8% jika dibandingkan dengan tahun lalu (YoY).
Baca Juga: Knight Frank: Tingkat Hunian Perkantoran di Jakarta Tunjukkan Kenaikan hingga 74%
Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, mengatakan bisa dilihat bahwa ritel sewa memang relatif memiliki performa yang lebih baik dibandingkan ritel strata di Jakarta saat ini.
"Kemampuan adaptasi ritel sewa terlihat lebih cepat dan mampu memenuhi level of requirement dari kebutuhan konsumen saat ini," kata Syarifah dalam keterangan resminya, Kamis (7/9).
Ia menjelaskan, secara umum performa ritel di tahun ini disebutkan seperti Drivers in the Storm (DOORS) di mana saat ini walau berada ditengah situasi tak menentu, beberapa pengelola ritel dan peritel di Jakarta tengah melakukan renovasi dan rebranding untuk mempertahankan tingkat okupansinya, sekaligus meningkatkan kunjungan konsumen melalui ruang-ruang baru yang lebih segar.
"Mal atau ritel saat ini diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai ruang belanja, tetapi juga ruang untuk interaksi dan hobi misalnya untuk pameran dan galeri”, tambah Syarifah.
Baca Juga: Penjualan Stagnan, Proyek Baru Tetap Hadir di Pasar Kondominium Jakarta
Sementara itu, Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, juga turut menambahkan di tengah pelemahan daya beli konsumen di era krisis global, peritel tetap dituntut melakukan berbagai strategi untuk memberikan warna baru dalam lansekap ruang ritelnya.
Meski memiliki karakter shorter bounce, sektor ritel tetap perlu melakukan pembaruan agar tetap dapat menarik traffic konsumen seperti yang umumnya dilakukan peritel untuk kategori food and beverage di mana bisa dikatakan terbilang cukup adaptif dalam menciptakan inovasi layanan dan ekspansi di ruang ritel Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News